Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, Sumatera Utara, mengakui bahwa tingkat keterisian kamar tidur rumah sakit di Kota Medan dewasa ini masih tinggi, yakni mencapai 75 persen.

"Bahkan di beberapa rumah sakit mencapai 100 persen," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menerima Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Muryanto Amin SSos MSi dan rombongan di Medan, Rabu.

Wali Kota menerangkan, angka rerata 75 persen itu sama jumlahnya dengan hampir 1.300 tempat tidur dalam penanganan pandemi COVID-19 merupakan salah satu program prioritas Pemkot Medan.

Dari jumlah tersebut, lanjut dia, di antaranya kamar tidur ini diisi oleh 400 warga Medan dan sisanya warga luar Kota Medan, termasuk dari provinsi lain.

Baca juga: Medan tempur menuju "herd Immunity"

Baca juga: Menko PMK nyatakan buruh dapat prioritas divaksin COVID-19


Wali Kota juga mengakui, sebagai upaya dalam mencegah penyebaran COVID-19, maka Pemkot Medan berencana melakukan isolasi pada tingkat lingkungan di kelurahan.

"Jika di satu lingkungan ada warga pada tujuh rumah terpapar COVID-19, maka lingkungan tersebut harus diisolasi," ucap Bobby.

Selain itu, Wali Kota juga mengharapkan masukan dari USU guna mendukung pelaksanaan lima program prioritas Pemkot Medan.

Rektor USU, Dr Muryanto Amin mengatakan turut bertanggung jawab membantu Pemkot Medan untuk menghindari universitas menjadi menara gading di tengah-tengah masyarakat.

"Sinkronisasi penelitian dan pengabdian masyarakat dengan program prioritas Pemkot Medan bisa kita lakukan. Hasilnya bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan membuat pola maupun regulasi," katanya.*

Baca juga: Lima pasien COVID-19 di Sumut meninggal

Baca juga: Pasien COVID-19 meninggal di Sumut bertambah jadi 944 orang

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021