Banda Aceh (ANTARA) - Tiga kecamatan di Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, terendam banjir dengan ketinggian bervariasi, menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur daerah tersebut.

Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam Adita Karya di Subulussalam, Selasa mengatakan banjir yang terjadi itu akibat meluapnya Sungai Lae Souraya.

"Tiga kecamatan yang dilanda banjir tersebut, yaitu Sultan Daulat, Rundeng dan Kecamatan Simpang Kiri. Selain menggenangi badan jalan, banjir juga merendam permukiman penduduk dengan ketinggian air dari semata kaki hingga mencapai 80 centimeter," katanya.

Adita Karya merinci ada sembilan desa di tiga kecamatan tersebut terendam banjir. Di Kecamatan Sultan Daulat empat desa, yakni Sigroen, Suka Maju, Singgersing dan Desa Jabi-Jabi.

Kemudian, empat desa di Kecamatan Rundeng, yakni Muara Batu-Batu, Panglima Sahman, Pasar Rundeng, dan Desa Oboh. Serta satu desa di Kecamatan Simpang Kiri, yakni Danau Teras.

Adita Karya mengatakan banjir yang terjadi tersebut tidak sampai mengakibatkan masyarakat mengungsi karena rata-rata rumah penduduk di wilayah yang tergenang banjir berkonstruksi rumah panggung.

Ia juga meminta kepada masyarakat meningkatkan kewaspadaan, mengingat saat ini perubahan cuaca di Kota Subulussalam memasuki masa pancaroba yang mengakibatkan perubahan cuaca yang terjadi sulit diprediksi.

"Kami terus memantau perkembangan masing-masing wilayah yang punya potensi dan ancaman banjir kiriman dan banjir genangan. Kami juga terus secara rutin berkoordinasi dengan pihak terkait memantau kejadian banjir di Kota Subulussalam," kata Adita Karya.

Sementara itu, antrean panjang kendaraan bermotor terjadi di kawasan Rikit, Desa Namo Buayo, menyusul badan jalan tergenang air hingga 80 centimeter, sehingga pengguna jalan tidak berani melintas.

"Jalan lintas nasional yang menghubungkan Tapaktuan - Medan macet total akibat badan jalan tergenang air. Kami sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri serta instansi terkait lainnya memberlakukan sistem buka tutup jalan agar bisa dilalui," ujar Adita Karya.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021