Taipei (ANTARA) - Taiwan sedang dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat untuk mendapat bagian dari dosis vaksin COVID-19 yang rencananya akan dikirim Presiden Joe Biden ke luar negeri, kata pejabat tinggi Taipei di Washington.

Pernyataan itu disampaikan pemerintah Taiwan ketika pulau itu berurusan dengan lonjakan kasus domestik COVID-19 yang jarang terjadi.

Biden mengatakan Amerika Serikat akan mengirim setidaknya 20 juta lebih dosis vaksin COVID ke luar negeri pada akhir Juni, yang menandai pertama kalinya Amerika Serikat membagikan vaksin untuk penggunaan domestik.

Biden pada Senin (17/5) mengumumkan bahwa pemerintahannya akan mengirimkan vaksin Pfizer Inc/BioNTech SE, Moderna Inc dan Johnson & Johnson ke luar negeri, selain 60 juta dosis vaksin AstraZeneca Plc yang telah ia rencanakan untuk diberikan ke negara-negara lain.

Perwakilan de facto Taiwan untuk Amerika Serikat, Hsiao Bi-khim, mengatakan kepada kantor berita Taiwan (CNA) bahwa dia telah meminta agar Taiwan dimasukkan dalam daftar penerima kiriman vaksin COVID dari AS.

"Kami sedang dalam negosiasi dan memperjuangkannya," kata Hsiao dalam komentar yang diberitakan pada Selasa.

Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan yang diklaim oleh China sebagai bagian dari wilayahnya. Namun, AS merupakan pendukung internasional terpenting bagi Taiwan.

Hsiao mengatakan bahwa meskipun pembelian vaksin adalah tanggung jawab departemen kesehatan Taiwan, peran kantornya adalah berbicara dengan Amerika Serikat untuk mempercepat pemenuhan permintaan tersebut.

Taiwan telah melaporkan lebih dari 700 kasus baru infeksi virus corona dalam negeri selama seminggu terakhir, yang mengarah ke tindakan pembatasan baru di ibu kota, Taipei.

Pembatasan itu mengejutkan penduduk Taiwan yang telah terbiasa hidup dalam kondisi hampir normal dengan pandemi terkendali.

Sejauh ini Taiwan baru menerima sekitar 300.000 dosis vaksin COVID untuk lebih dari 23 juta penduduknya, di mana semuanya adalah vaksin AstraZeneca, dan itu pun akan segera habis.

Meskipun kekurangan global telah membatasi pasokan, Taiwan telah memesan 20 juta dosis tambahan vaksin, yang sebagian besar dari AstraZeneca dan dari Moderna.

Taiwan juga berharap mendapatkan lebih dari 1 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui skema global berbagi vaksin COVAX.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021