Baghdad (ANTARA) - Massa di sejumlah kota di Irak menggelar aksi protes terhadap pengeboman oleh Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (15/5), dengan membakar bendera Israel dan Amerika.

Ribuan pengunjuk rasa meneriakkan slogan anti Israel dan membawa spanduk bertuliskan "Matilah Israel, matilah Amerika". Mereka juga mengibarkan bendera Palestina.

Aksi protes, yang diserukan oleh ulama Syiah berpengaruh Moqtada al-Sadr sekaligus pemimpin paramiliter lainnya, digelar setelah Israel meluncurkan lagi serangan udara terhadap Gaza dan setelah petempur Palestina menembakkan roket ke arah Tel Aviv dan kota-kota lainnya dalam peningkatan ketegangan paling parah di kawasan tersebut sejak 2014.

Sadr, yang memiliki jutaan pengikut di Irak dan mengendalikan sebagian besar kelompok paramiliter, menjanjikan dukungannya untuk kelompok Palestina di Gaza.

Kerumunan orang secara massal jarang terjadi di Irak sejak pasukan keamanan dan kelompok milisi menindas aksi protes anti pemerintah tahun lalu dan di tengah pembatasan jam malam terkait pencegahan COVID-19.

Pemerintah mengumumkan pembatasan jam malam 10 hari selama libur lebaran Idul Fitri guna mengatasi lonjakan infeksi COVID-19.

Sadr dan kelompok dukungan Iran menganggap Israel dan Amerika Serikat musuh serta menentang keras kemungkinan pemulihan diplomatik dengan Israel, seperti yang telah dilakukan oleh dua negara Teluk Arab.

Sumber: Reuters

Baca juga: Israel tembakkan artileri ke Gaza, serangan roket Palestina berlanjut

Baca juga: DK PBB akan bahas konflik Israel dan militan Palestina pada Minggu

Baca juga: Hindari roket, sejumlah maskapai batalkan penerbangan ke Israel


 

Ribuan warga Palestina protes anti-Israel di kompleks al-Aqsa

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021