Polri dibantu TNI serta instansi lainnya sangat efektif
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) mengapresiasi terhadap jajaran kepolisian karena sukses menekan jumlah pemudik pada Lebaran 2021 atau 1442 Hijriah.

"Kami melihat upaya yang dilakukan seluruh jajaran Polri dibantu TNI serta instansi lainnya sangat efektif. Kinerjanya banyak diapresiasi. Jumlah pemudik turun drastis," kata Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Menurut mantan anggota Kompolnas ini, kehadiran Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jendral Hadi Tjahjanto dalam mengingatkan seluruh jajaran Polri dan TNI untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengingatkan masyarakat untuk tidak mudik banyak dipuji masyarakat.

Publik melihat upaya yang dilakukan pimpinan Polri sangat maksimal dan pada akhirnya mampu menekan angka pemudik yang akan pulang kampung.

Baca juga: Kakorlantas klaim penyekatan mudik efektif lalin arah Jawa landai

Lemkapi juga menilai Polri telah menyelamatkan masyarakat dengan menekan angka penyebaran virus COVID-19

"Solus populi suprema lex esto (keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi)," tambah pakar hukum kepolisian Universitas Bhayangkara Jakarta ini.

Menurut data yang diterima dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) jumlah warga yang diperkirakan akan pulang kampung diprediksi mencapai 23 juta jiwa.

Namun setelah dilakukan penyekatan mudik di berbagai wilayah, jumlah pemudik bisa ditekan drastis menjadi hanya sekitar 1,5 juta pemudik.

Baca juga: Kakorlantas pastikan penyekatan tidak menghalangi pekerja

Pada kesempatan terpisah, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Polisi Istiono menyebutkan jumlah pemudik Lebaran menurun drastis karena penyekatan efektif dalam Operasi Ketupat 2021.

"Analisis dan evaluasi selama delapan hari Operasi Ketupat 2021, volume arus mudik kemarin turun yang menuju Jawa lebih kurang 74 persen, yang menuju Jawa Barat turun 100 persen, menuju Merak turun 45 persen," kata Istiono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Kakorlantas mengatakan bahwa data analisis dari Kementerian Perhubungan sempat memperkirakan 23 juta orang akan mudik.

Namun, dari data terakhir yang diterimanya dari Kementerian Perhubungan 1,5 juta orang yang keluar wilayah Jabodetabek.

Baca juga: Ketua DPR, Kakorlantas, & Menhub rakor pengamanan Operasi Ketupat 2021

Kakorlantas mengungkap efektivitas sosialisasi peniadaan mudik pada saat operasi keselamatan, 24 April sampai 5 Mei.

Selain itu, penyekatan di 381 titik juga dinilai sebagai upaya pencegahan yang berjalan maksimal.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021