sebagian besar dari Kecamatan Banguntapan 38 orang
Bantul (ANTARA) - Pasien yang dinyatakan sembuh dari paparan COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari terakhir bertambah 98 orang, sehingga total kasus pulih per hari Selasa (11/5) menjadi 11.704 orang.

Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Bantul dalam keterangan resmi, Selasa, menyebut pasien sembuh tersebut sebagian besar dari Kecamatan Banguntapan 38 orang, menyusul Kecamatan Sedayu 11 orang, kemudian dari Kecamatan Sanden, Bantul, dan Imogiri masing-masing tujuh orang.

Baca juga: Pemkab: Pemudik tidak terdeteksi di perbatasan wajib isolasi mandiri

Selanjutnya dari Kecamatan Kasihan enam orang, Kretek lima orang, Pundong lima orang, Sewon empat orang, sisanya dari Jetis tiga orang, Bambanglipuro dua orang, Pajangan dua orang, serta dari Srandakan satu orang.

Meski demikian dalam periode yang sama terdapat penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 83 orang, dari Kecamatan Banguntapan 15 orang, Sewon 12 orang, Jetis 10 orang, Imogiri 10 orang, Pandak sembilan orang, Kasihan sembilan orang, dan Piyungan empat orang.

Baca juga: Pemkab minta warga Bantul terlanjur mudik Lebaran melakukan isolasi

Sisanya dari Bantul tiga orang, Pleret tiga orang, Kretek dua orang, Pundong dua orang, serta dari Sanden, Bambanglipuro, Dlingo, dan Sedayu masing-masing satu orang, sehingga total kasus positif COVID-19 di Bantul secara akumulasi berjumlah 12.849 orang.

Sedangkan pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia pada hari ini tidak ada penambahan kasus, sehingga jumlah kasus kematian di Bantul tetap sebanyak 333 orang.

Baca juga: Pemkab Bantul salurkan bantuan fasilitas selter COVID-19 kelurahan

Dengan perkembangan kasus harian tersebut, maka data pasien COVID-19 aktif domisili Bantul yang masih menjalani isolasi maupun perawatan tenaga kesehatan di sejumlah rumah sakit rujukan per hari Selasa (11/5) berjumlah 812 orang.

Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, terkait zonasi risiko kasus COVID-19 Bantul hasil perhitungan bobot indikator kesehatan masyarakat yang terdiri epidemiologi, surveilans, dan pelayanan kesehatan dari data 27 April sampai 10 Mei, Bantul berada pada zona risiko tinggi (Zona Merah).

"Hasil perhitungan ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi seluruh pihak dalam melaksanakan berbagai macam aktivitas atau kegiatan untuk jangka waktu 14 hari ke depan yaitu dari 11 Mei sampai 24 Mei 2021," kata Abdul Halim yang juga Bupati Bantul tersebut.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021