Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menargetkan konsolidasi lembaga riset pemerintah utama pada 1 Januari 2022.

Kepala BRIN mengumpulkan para sekretaris Utama, Kepala Biro Humas, dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) BRIN dan lembaga pemerintah non kementerian (LPNK) .

Lembaga tersebut mencakup Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pada Rabu (5/5) di Gedung BJ Habibie dalam rangka memberikan arahan dan penjelasan terkait telah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 33 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Jakarta, Rabu, Kepala BRIN menyampaikan tiga arah dan tujuh target BRIN dalam pertemuan tersebut.

Tiga arah pembentukan BRIN yakni konsolidasi sumber daya (manusia, infrastruktur, anggaran) ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk meningkatkan critical mass, kapasitas dan kompetensi riset Indonesia untuk menghasilkan invensi dan inovasi sebagai fondasi utama Indonesia Maju 2045.

Baca juga: BRIN lakukan konsolidasi sumber daya majukan riset dan inovasi

Baca juga: BRIN: riset dan inovasi kunci pertumbuhan ekonomi


Selanjutnya, menciptakan ekosistem riset sesuai standar global yang terbuka (inklusif) dan kolaboratif bagi semua pihak (akademisi, industri, komunitas, pemerintah); serta menciptakan fondasi ekonomi berbasis riset yang kuat dan berkesinambungan dengan fokus "digital green blue economy".

Sementara tujuh target BRIN yaitu konsolidasi lembaga riset pemerintah utama pada 1 Januari 2022; transformasi proses bisnis dan manajemen riset secara menyeluruh untuk percepatan peningkatan critical mass sumber daya (manusia, infrastruktur, anggaran) iptek; refocusing pada riset untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman (hayati, geografi, kelautan) lokal, selain mengejar ketertinggalan iptek; menjadikan Indonesia sebagai pusat dan platform riset global berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman (hayati, geografi, seni budaya) lokal.

Target berikutnya juga mencakup fasilitasi dan enabler industri lokal melakukan pengembangan produk berbasis riset, dan menciptakan industri dengan basis riset kuat dalam jangka panjang; menjadi platform penciptaan SDM unggul di setiap bidang keilmuan, dan wirausaha (entrepreneur) berbasis inovasi iptek; serta meningkatkan dampak ekonomi langsung dari aktifitas riset, dan menjadikan sektor iptek sebagai tujuan investasi jangka panjang serta penarik devisa.

Dalam rapat tersebut, Kepala BRIN didampingi Sekretaris Utama BRIN Mego Pinandito, Ketua Tim Transisi Prakoso Bhairawa Putera, dan para koordinator kehumasan BRIN dan LPNK.

Baca juga: Rektor UGM berharap BRIN miliki koordinasi baik untuk riset-inovasi

Baca juga: Peneliti: BRIN dorong riset dan inovasi pembangunan Indonesia

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021