Sehingga tikus pun mungkin tidak bisa mudik
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan telah menyiagakan penjagaan ratusan titik penyekatan dan jalan-jalan tikus mengantisipasi masih adanya masyarakat yang tidak mematuhi larangan mudik Lebaran.

"Kami sudah siaga satu di 158 titik penyekatan termasuk, istilahnya, jalan-jalan tikus juga kita sekat oleh polsek-polsek. Sehingga tikus pun mungkin tidak bisa mudik," kata Ridwan Kamil dalam konferensi pers Satgas Penanganan COVID-19 dipantau dari Jakarta, Rabu.

Menurut Ridwan, tradisi mudik Lebaran biasanya mendorong sekitar enam juta orang pulang ke daerah masing-masing atau melintasi Jawa Barat menuju provinsi lain di Pulau Jawa di masa sebelum pandemi.

Karena itu di tengah adanya larangan mudik yang diberlakukan pemerintah, dia memperkirakan terdapat sekitar 400.000 pemudik yang harus diwaspadai pemerintah daerah di wilayah-wilayah Jawa Barat.

Baca juga: Menhub imbau masyarakat tidak mudik Lebaran lebih awal

Baca juga: Larangan mudik, Doni imbau tak buat kasus COVID-19 daerah bertambah


Selain itu untuk mengantisipasi masih adanya pemudik yang berhasil lolos dari pencegatan dan razia oleh otoritas maka telah disiapkan sekitar 2.500 ruang isolasi di berbagai desa di Jawa Barat.

Langkah yang sama diambil juga oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan telah disiapkan 85 pos penyekatan untuk mengantisipasi arus mudik.

"14 di perbatasan antar provinsi dengan Jawa Barat dan Jawa Timur. Khusus di dalam wilayah provinsi itu sudah ada 71 pos perbatasan antar kota antar kabupaten," kata Penjabat Sekretaris Daerah Jawa Tengah Prasetyo Aribowo dalam konferensi pers yang sama.

Selain itu terdapat pula pos-pos tambahan untuk pengamanan dan pelayanan menjadikan total terdapat 198 pos yang akan digerakkan dimulai pada malam ini.

Baca juga: Mudik, antara larangan dan kenyataan

Baca juga: Polri siagakan petugas di 381 titik penyekatan mudik

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021