Kami juga berharap kehadiran IFG Life juga dapat memberi kontribusi terhadap peningkatan literasi keuangan khususnya mengenai jiwa, kesehatan dan pengelolaan dana pensiun
Jakarta (ANTARA) - PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) secara resmi bergabung menjadi anggota Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sebagai momentum untuk meningkatkan profesionalisme di industri asuransi jiwa.

“Dengan masuknya IFG Life menjadi anggota AAJI, diharapkan bisa ikut memelihara dan memupuk kerja sama yang saling memberikan manfaat dalam pengembangan usaha asuransi jiwa di Indonesia,” kata Direktur Utama IFG Life, Andy Samuel dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa.

AAJI merupakan organisasi yang memiliki sarana untuk berkomunikasi dalam menyampaikan aspirasi dan peningkatan profesionalisme para pelaku asuransi jiwa dan reasuransi di Indonesia.

Sekretaris Perusahaan IFG, Oktarina D Sistha menyampaikan, masuknya IFG Life menjadi anggota AAJI untuk memperoleh pengetahuan dalam pengembangan bisnis model perusahaan yang saat ini sedang menyiapkan model bisnis berorientasi kepada proteksi.

“Sebagai anggota AAJI kami akan mendapatkan masukan atas bisnis model perusahaan. Di mana, IFG Life akan kembali kepada marwah asuransi, yang memberikan perlindungan kepada pemegang polis baik asuransi jiwa maupun kesehatan,” ujar Sistha.

Saat ini, IFG Life sudah mengantongi izin operasional perusahaan melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK No KEP-19/D.05/2021. Dengan izin itu, IFG Life siap beroperasi dengan tiga pilar bisnis.

Pertama, mengelola portfolio Jiwasraya hasil dari program restrukturisasi polis. Kedua, melaksanakan bisnis baru yang berbasis jiwa dan kesehatan yang berorientasi pada proteksi. Ketiga, mengelola dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Pasar utama yang akan digarap oleh IFG Life adalah ekosistem BUMN, mulai dari korporasi, pegawai, nasabah serta pelanggan BUMN. Bahkan saat ini, IFG Life juga sudah menyiapkan model bisnis yang berbeda dari model bisnis asuransi Jiwasraya.

Untuk mendorong pelanggan, IFG Life akan masuk dengan core proposition yang relevan sesuai dengan kebutuhan, baik itu asuransi jiwa maupun kesehatan. Kemudian, IFG Life memilih menyiapkan penasihat keuangan yang mencoba mengerti kebutuhan pelanggan, yang berorientasi bukan hanya untuk kebutuhan penjualan jangka pendek.

Selain itu, IFG Life juga menyiapkan, Conservative and LDI-based investments di mana, investasi ini akan lebih prudent, lebih conservative, dan di sesuaikan dengan profil liabilitas atau kebutuhan perlindungan pemegang polis.

“Dengan begitu diyakini FG Life mempunyai bisnis model yang kuat dengan captive market di BUMN yang besar. Bahkan, dengan tata kelola dan risk management yang kuat, akan membantu memastikan bahwa perusahaan dikelola dengan baik, dan nantinya akan memberikan perlindungan kepada pemegang polis,” kata Sistha.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon menyambut baik terdaftarnya IFG Life sebagai anggota baru di AAJI. Budi berharap keberadaan IFG Life dapat memberi warna baru di dalam industri asuransi jiwa.

"Kami juga berharap kehadiran IFG Life juga dapat memberi kontribusi terhadap peningkatan literasi keuangan khususnya mengenai jiwa, kesehatan dan pengelolaan dana pensiun," ungkap Budi.

Baca juga: IFG Life secara resmi memperoleh izin operasional dari OJK
Baca juga: Pemerintah optimistis IFG Life bisa selamatkan seluruh polis Jiwasraya
Baca juga: Dirut: Proses restrukturisasi dilakukan di IFG Life, bukan Jiwasraya

 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021