Jakarta (ANTARA) - Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX Papua menargetkan pengumpulan dana sponsor minimal Rp100 miliar hingga Rp200 miliar sebagai pemasukan di luar APBN dan APBD untuk pergelaran multievent empat tahunan yang akan digelar pada 2-15 Oktober itu.

Ketua Bidang II PB PON Roy Letlora mengatakan pihaknya telah melakukan pendekatan dengan calon sponsor. Meski sumber pendanaan utama berasal dari APBN dan APBD, tetapi panitia masih kekurangan dana sehingga butuh bantuan sponsor.

“Terkait sponsor, kami sedang membuat paket-paket bagaimana kami bisa menggaet sponsor yang bisa take and give. Ada paket Rp30miliar, Rp20 miliar atau Rp50 miliar,” kata Roy dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

“Untuk hasilnya bisa melalui jasa dan barang. Target kami untuk sponsor itu minimal di antara Rp100 miliar hingga Rp200 miliar, tapi kekurangan dan kebutuhan kami masih banyak di atas itu,” sambung dia.

Baca juga: KSP: PON Papua bukti komitmen pembangunan Indonesia-sentris 

Roy menyebut untuk keperluan teknologi informasi (IT) saja bisa mencapai Rp60 miliar, yang diperkirakan menjadi pengeluaran terbesar untuk PON Papua.

Ia pun berharap bantuan dari PT Telkom Indonesia sebagai perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi di Tanah Air untuk membantu menekan anggaran PON Papua, khususnya untuk bidang IT.

“Itu tidak mudah, tapi mungkin lewat Pak Menteri BUMN Erick Thohir bisa approach ke Telkom dan membantu kami untuk hal itu,” ujar Roy.

Beberapa perusahan BUMN telah berkomitmen dalam membantu pengembangan dan pergelaran ajang olahraga prestasi di Tanah Air, salah satunya PON Papua.

Ada 13 perusahaan yang terlibat mendukung PON, diantaranya PLN, PT Telkom, Angkasa Pura I, Pelindo IV dan BRI.

Baca juga: PON Papua dijamin aman dari KKB 

Demi suksesnya penyelenggaraan PON yang untuk pertama kalinya bakal digelar di Papua, Pemerintah Provinsi Papua telah menghabiskan dana APBD lebih dari Rp3,8 triliun untuk pembangunan dan renovasi venue yang bakal digunakan untuk PON 2021.

Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari lima tahun anggaran, yakni 2016 sebesar Rp228,6 miliar, 2017 sebesar Rp447,2 miliar, 2018 Rp879,3 miliar, Rp2,2 triliun pada tahun 2019 dan Rp2 triliun dalam APBD 2020.

Selain dari dana APBD, pemerintah juga telah mengucurkan dana APBN sebesar Rp2,3 triliun untuk mendukung proses pembangunan venue PON Papua yang pelaksanaannya diundur satu tahun itu. 

Baca juga: Garuda Indonesia siap fasilitasi penerbangan kontingen PON Papua 
Baca juga: Telkomsel siapkan infrastruktur jaringan komunikasi dukung PON Papua 
Baca juga: PB PON Papua gandeng lembaga Internasional untuk tes doping atlet 
​​​​​​​


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021