Jakarta (ANTARA) - Rambut rontok dan tipis adalah masalah umum yang bisa terjadi pada berbagai usia, stres pun disebut sebagai salah satu pemicunya namun ada juga yang menyebutkan bahwa ketombe diyakini sebagai penyebabnya.

Konsultan dermatologis yang berbasis di Delhi, India, Dr. Jyoti Gupta, mengatakan bahwa ketombe adalah kondisi di mana serpihan kulit yang jatuh dari kulit kepala. Meski tidak terkait dengan masalah rontok dan penipisan rambut, namun ada beberapa hal yang memungkinkan ketombe menjadi salah satu masalah kerontokan rambut.

Baca juga: Kiat kendalikan serangan ketombe pada rambut

Dr. Jyoti Gupta mengatakan ketombe yang parah menyebabkan kemerahan dan gatal pada kulit kepala. Hal ini pada akhirnya akan membuat seseorang terus menggaruk sehingga membuat luka pada folikel rambut.

"Terkadang ketombe bisa disebabkan oleh psoriasis, infeksi jamur, defisiensi biotin, dan ini dapat menyebabkan lebih banyak rambut rontok. Namun sebagian besar masalah ini hanya bersifat sementara dan dapat diubah," kata Dr. Jyoti dikutip Indian Express, Selasa.

Ketombe dan rambut rontok bisa terjadi karena faktor genetik. Androgenetic alopecia yang disebabkan oleh kelebihan androgen relatif juga dapat menyebabkan seborrhoea (minyak berlebih) dan dapat menyebabkan dermatitis seboroik yang bermanifestasi sebagai ketombe.

Ketombe memang sering muncul pada seseorang yang memiliki masalah rontok. Akan tetapi, Dr. Jyoti mengatakan hal ini terjadi lantaran orang berambut rontok memilih untuk jarang mencuci rambut karena takut kehilangan lebih banyak rambut, yang pada akhirnya dapat menyebabkan lebih banyak ketombe.

Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu untuk penipisan rambut seperti minoksidil juga dapat menyebabkan ketombe.

"Jadi, ketombe ringan hampir tidak menyebabkan masalah pada rambut, tetapi jika dikaitkan dengan kondisi kulit lain atau sangat parah, perawatan yang tepat adalah suatu keharusan," ujar Dr. Jyoti.

"Selain itu, jika Anda berencana untuk menjalani prosedur transplantasi rambut, maka kontrol ketombe yang memadai adalah suatu keharusan, karena hasil transplantasi dapat memperburuk masalah ketombe," imbuh Dr. Jyoti.

Baca juga: Durasi keramas ideal agar kepala tidak gatal

Baca juga: Berapa kali dalam seminggu harus keramas? ini kata ahli

Baca juga: Ketombe disebabkan ketidakseimbangan bakteri pada kulit kepala

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021