Hal yang paling penting adalah melindungi bagian kepala menggunakan barang-barang di sekitar
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) dengan menyimulasikan tata cara evakuasi bencana gempa di Posko Taruna Siaga Bencana (Tagana), Koja, Senin (26/4).

Ketua Tagana Suku Dinas Sosial Kota Jakarta Utara Rohman mengatakan simulasi evakuasi bencana gempa dipilih lantaran Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) memprediksi gempa berpotensi terjadi di DKI Jakarta.

Baca juga: Pemkot Jakut memiliki 18 Kampung Siaga Bencana

"Selama ini memang gempa jarang terjadi di DKI Jakarta, tapi BKMG  memprediksi akan terjadi gempa. Simulasi ini memberikan pengertian bahwa masyarakat jangan panik apabila terjadi gempa justru sebaliknya harus siap siaga," ujar Rohman di Jakarta, Senin.

Maka simulasi itu dibuat dengan penekanan pada cara evakuasi diri sendiri ketika bencana gempa terjadi.

Baca juga: Megawati: Perlu perhatian untuk potensi gempa menimpa DKI Jakarta

Simulasi diikuti oleh 13 petugas gabungan antara Tagana dan Petugas Sosial Kesiapsiagaan Bencana (PSKB).

Awalnya, para peserta diberitahu cara melakukan penyelamatan mandiri ketika sirene tanda gempa telah berbunyi di dalam gedung berlantai tinggi.

Hal yang paling penting adalah melindungi bagian kepala menggunakan barang-barang di sekitar yang dapat menahan runtuhan benda keras, termasuk berlindung di bawah kolong meja.

Baca juga: Warga bersihkan saluran air untuk cegah banjir

Jika tidak ada meja, peserta tetap harus melindungi kepala menggunakan tangan sambil bersandar di sisi tembok agar tidak terkena runtuhan yang fatal dari atas. Peserta juga harus menghindari posisi di tengah-tengah ruangan.

Setelah gempa usai, peserta diarahkan untuk menuruni gedung menuju titik kumpul melewati tangga darurat sembari tetap menutup bagian kepala.

Peserta kembali diarahkan menjauh dari gedung guna menghindari gedung runtuh akibat terjadinya gempa susulan.

Dalam simulasi itu, petugas juga turut mengecek peralatan kesiapsiagaan bencana yang akan digunakan apabila bencana terjadi di Jakarta Utara.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021