Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba mengajak generasi muda untuk menjaga ruang digital agar bersih, sehat, beretika dan digunakan secara produktif saat menggelar Lomba Menulis Surat untuk Kartini 2021.

"Hindari cyberbullying, hindari hoaks, disnformasi apalagi sampai adanya penipuan secara online, hati-hati juga kita jangan sampai menyebarkan kebencian atau hate speech, jangan sampai kita ikut menyebarkan paham radikalisme dan terorisme di ruang digital," kata dia dalam Penganugerahan Pemenang Lomba Menulis Surat untuk Kartini 2021, di Aula Anantakupa, Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu ini.

Menurut Mira, dalam ruang digital generasi muda juga perlu memperhatikan dan menjaga data pribadi yang bersifat privat. Dia menilai, masih banyak masyarakat yang kerap mengunggah data pribadinya ke media sosial.

"Pada waktu kemarin vaksin banyak yang pose di media sosial dengan Sertifikat Vaksin, padahal ada barcode yang bisa dibaca data pribadinya. Jadi, silahkan menggunakan ruang digital dengan se-optimal mungkin, karena apapun bisa dilakukan tetapi harus tetap menjaga ruang digital untuk bersih dan sehat, dan jaga data pribadi kita," tutur dia.

Baca juga: Kominfo dorong perempuan berwirausaha digital

Baca juga: Menkominfo: Pemerintah percepat kesetaraan di sektor digital


Terkait infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) sinyal 4G, Kementerian Kominfo saat ini masih menyelesaikan pemerataan pembangunan infrastruktur BTS sinyal 4G di lebih dari 12 ribu desa/kelurahan yang belum terjangkau dari total lebih dari 83 ribu desa/kelurahan di seluruh Indonesia.

"Proyek ini diselesaikan rencananya tahun depan atau dipercepat 10 tahun, karena rencana awalnya di 2032," ujar Mira.

Selain itu, di akhir tahun 2023 Kementerian Kominfo akan meluncurkan Satelit Multifungsi SATRIA-1 yang memiliki kapasitas besar sehingga bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Apresiasi 581 Karya

Mira mewakili Kementerian Komunikasi dan Informatika mengapresiasi semangat dan kreativitas peserta didik di seluruh Indonesia yang tertuang dalam 581 karya lomba Menulis Surat untuk Kartini.

"Saya sampaikan apresiasi dan rasa bangga atas semangat dan kreatifitas bagi peserta yang telah mengirimkan karyanya untuk menjadi bagian dari lomba ini, 581 karya dan dikirimkan untuk kemudian dilihat, direview dinilai oleh Dewan Juri," ujar Mira.

Menurut Mira, panitia memiliki waktu hanya kurang dari dua minggu untuk mempersiapkan penyelenggaraan lomba tersebut. Namun antusiasme peserta didik layak diapresiasi, sehingga lomba menulis patut diadakan setiap tahunnya.

"Tahun depan kita bikin lagi, kita buat lagi supaya waktunya bisa lebih dialokasikan dengan baik. Kemudian kita undang juga beberapa nominasinya ke Kominfo, nanti kita buatkan acara dialog atau interaksi langsung dengan pimpinan di Kominfo," jelasnya.

Melalui penyelenggaraan lomba menulis surat untuk Kartini setiap tahunnya, para nominasi atau peserta didik dapat memberikan inspirasi lebih kepada generasi lainnya, khususnya tema yang mengangkat tentang literasi digital.

"Jadi ini sangat menarik, waktu dulu saya sekolah memang gak ada pilihan lain selain surat untuk kita berkomunikasi. Tapi sekarang ada chat, email. Jadi saya cukup terkejut tapi juga senang bahwa adik-adik disini bisa membuat surat, artinya menulis dengan tangan, mengirimkannya melalui pos. Itu suatu apresiasi juga kepada apa yang sudah dilalui oleh generasi yang lebih dulu, tapi adik-adik disini mampu beradaptasi juga dengan kecanggihan teknologi digital," tandasnya.

Panitia dan juri lomba Menulis Surat untuk Kartini menetapkan 20 besar pemenang dari 581 karya yang diterima untuk masing kategori, yakni kategori Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.

Kemudian, dari 20 besar pemenang lomba masing-masing kategori, panitia dan juri mengumumkan juara 1, 2 dan 3 dalam acara Penganugerahan Lomba Menulis Surat untuk Kartini.

Baca juga: Kemenkominfo rilis temuan kabar bohong vaksinasi COVID-19

Baca juga: Kominfo percepat bangun akses internet di seluruh desa

Baca juga: Kominfo, LIPI dan AGI luncurkan buku tentang industri game

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021