Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia dibuka lebih tinggi pada perdagangan Kamis pagi, terangkat oleh sektor pertambangan, perbankan, dan teknologi, namun kerugian saham energi menyusul penurunan harga minyak mentah semalam membatasi kenaikan.

Indeks acuan S&P/ASX 200 menguat 0,5 persen menjadi 7.033,20 pada 00.45 GMT, setelah turun sekitar satu persen dalam dua sesi sebelumnya.

Di antara pasar lainnya, Nikkei Jepang naik 1,17 persen, indeks berjangka E-mini S&P 500 turun 0,25 persen, sementara ketiga indeks utama AS ditutup lebih tinggi semalam.

Baca juga: Wall Street "rebound", Indeks Dow Jones melonjak 316,01 poin

Nasdaq yang padat teknologi bertambah 1,2 persen, melampaui S&P 500 dalam persentase kenaikan sesaat sebelum bel penutupan.


Di Australia, pencetak keuntungan teratas adalah perusahaan royalti investasi Deterra Royalties yang melonjak 6,3 persen, dan penambang emas nikel IGO naik sekitar 3,0 persen.

Saham sektor teknologi adalah peraih keuntungan teratas, naik sebanyak 1,1 persen, dengan perusahaan analisis data Nuix menambahkan 1,9 persen, sementara Megaport naik 1,3 persen.

Baca juga: Saham Spanyol berakhir untung, Indeks IBEX 35 terdongkrak 0,71 persen

Sektor keuangan naik 0,6 persen, dengan semua Empat Besar pemberi pinjaman naik antara 0,4 persen hingga 0,8 persen.


Sektor pertambangan terkerek 0,7 persen, dibantu oleh BHP Group dan Rio Tinto, yang masing-masing menambahkan sekitar 0,9 persen.

Saham-saham energi merosot sekitar 2,0 persen, dengan Oil Search dan Woodside Petroleum masing-masing turun sekitar 2,5 persen karena harga minyak turun ke level terendah dalam seminggu semalam.

Baca juga: Saham Inggris ditutup "menghijau", Indeks FTSE 100 naik 0,52 persen

Produsen gas independen teratas Australia, Woodside, mengalami sedikit penurunan produksi pada kuartal Maret dari tahun sebelumnya, sekalipun terjadi kenaikan 8,0 persen dalam volume penjualan yang menyebabkan lonjakan pendapatan penjualan.

Sementara itu saham AGL Energy mencapai rekor terendah setelah CEO mengundurkan diri hanya kurang dari sebulan setelah produsen listrik itu mengumumkan rencananya untuk membagi bisnisnya menjadi dua.

Di seberang Laut Tasman, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,36 persen menjadi 12.579,9, rebound dari penurunan dua hari berturut-turut.

Baca juga: Saham Jerman balik menguat, Indeks DAX 30 terkerek 0,44 persen
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021