Belanja nasional mengalami kenaikan di April yang cukup besar, di mana tumbuh 32,48 persen secara tahunan (yoy) untuk yang non-seasonally adjusted
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan analisa konsumsi berdasarkan data perbankan menunjukkan belanja masyarakat kian menggeliat pada April 2021.

“Belanja nasional mengalami kenaikan di April yang cukup besar, di mana tumbuh 32,48 persen secara tahunan (yoy) untuk yang non-seasonally adjusted (tidak dipengaruhi faktor musiman),” kata Menko Airlangga usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin.

Sedangkan untuk belanja yang digerakkan faktor musiman (seasonally adjusted) juga meningkat hingga 13,11 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada April 2021.

Selain itu, peningkatan konsumsi juga terlihat pada pembelian barang manufaktur, berdasarkan data (Purchasing Manager Index) yang menyentuh 53,2, jauh di atas rata-rata angka PMI tahun 2019 yang hanya bertahan di 51.

Baca juga: Teten sebut ada indikasi perbaikan belanja masyarakat pada 2021

Penerimaan sektor industri, ujar Menko Airlangga, juga tercatat mengalami perbaikan, tumbuh 10,26 persen secara tahunan untuk yang non-seasonally adjusted dan tumbuh 1,46 persen untuk seasonally adjusted.

"Selanjutnya, untuk menjaga keseimbangan pengendalian COVID-19 dan pengungkit ekonomi, pemerintah melakukan beberapa program. Yaitu pengendalian COVID-19 melalui pembatasan kegiatan, baik kegiatan mudik, kegiatan pembatasan bepergian," kata Menko Airlangga.

Perbaikan data ekonomi juga sejalan dengan perkembangan penanganan COVID-19 yang semakin baik. Beberapa parameternya, antara lain, kasus aktif COVID-19 hingga data per 18 April 2021 sebesar 6,6 persen atau membaik signifikan dibandingkan Februari 2021 ketika kasus aktif mencapai 16 persen.

Baca juga: Ekonom : Masyarakat tahan belanja dapat ganggu efektivitas insentif

Kemudian tingkat penularan COVID-19 (positivity rate) juga telah menurun menjadi 11,2 persen dibandingkan Februari 2021 yang sebesar 29,42 persen.

“Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (Bed Occupancy Rate) (saat ini) rata rata 34 atau 35 persen, dan tidak ada provinsi yang BOR-nya di atas 60 persen. Kemudian PPKM dan PPKM Mikro yg diterapkan sejak Januari-Februari telah mulai berhasil kendalikan laju penyebaran COVID-19,” ujar Menko Airlangga.

Jika berdasarkan data bulanan per Januari 2021, rata-rata kasus aktif COVID-19 per bulannya terus menurun, yakni Januari sebesar 15,43 persen, Februari sebesar 13,57 persen, Maret sebesar 9,52 persen, dan April sebesar 7,23 persen.

Baca juga: Menkeu: Belanja pemerintah 2021 fokus pulihkan ekonomi dan masyarakat

 

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021