pelayanan yang diberikan UB sangat bagus
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Brawijaya (UB) dipercaya Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas untuk memfasilitasi ratusan mahasiswa asing berkuliah di kampus itu melalui program kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST).

Staf Ahli Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama Luar Negeri UB, Karuniawan Puji Wicaksono, PhD di Malang, Sabtu, mengemukakan dari diskusi yang dilakukan antara Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dan sejumlah mahasiswa asing UB kemarin (Jumat, 16/4), semua memberikan respons positif terhadap pelayanan yang diberikan kampus ini.

"Menurut mereka (mahasiswa asing) pelayanan yang diberikan UB sangat bagus. Sampai kami bingung dan minta kritikan apa yang kurang dari UB, tapi mereka tetap menjawab yang terbaik," katanya.

Dia berharap dengan respons positif tersebut, mahasiswa asing nantinya bisa menjadi duta Indonesia dan UB khususnya ketika mereka kembali ke negara masing-masing.

Penguatan Program KSST, antara lain dalam bentuk pemberian beasiswa kepada orang asing dari negara berkembang. Pada tahun 2019, total penerima beasiswa mencapai 10.418 orang.

Pada tahun 2020, akibat pandemi pemberian beasiswa kepada orang asing ditiadakan. Ada banyak program beasiswa, seperti Dharma Siswa dan Kemitraan Negara Berkembang.

Universitas Brawijaya (UB) merupakan perguruan tinggi yang rutin memberikan beasiswa kepada mahasiswa asing. Saat ini jumlah mahasiswa asing di UB mencapai 178 orang dari 22 negara, mahasiswa asing terbanyak dari Timor Leste (61 mahasiswa).

Untuk beasiswa Timor Leste, kerja sama diawali pada tahun 2000 dengan Kementerian Pertanian-Perikanan Timor Leste, kemudian diikuti kementerian lain dengan mengirim pegawai belajar di UB atas biaya Pemerintah Timor Leste.

Kehadiran mahasiswa asing dari Timor Leste di UB memberikan keuntungan ekonomi dan sosial, seperti naiknya popularitas dan kredibilitas UB sebagai global university dan menumbuhkan kerja sama pembangunan dengan organisasi dan lembaga internasional.

Sementara itu, Koordinator Kerja Sama Pembangunan Global, KemPPN/Bappenas, Priyanto Rohmattullah mengatakan UB dipilih karena menjadi leading perguruan tinggi lain dengan sejumlah inovasi beasiswanya.

Baca juga: KBRI Yangon dan UB beri beasiswa bagi mahasiswa Myanmar

Baca juga: Universitas Brawijaya siapkan beasiswa bagi mahasiswa Palestina


"UB juga menjadi kampus yang aktif memberikan beasiswa dan punya sejumlah inovasi dalam pemberian beasiswa selain dikelola Kemendikbud dan Ristekdikti. Kampus lain umumnya mengelola beasiswa Ristekdikti dan Darmasiswa, sehingga
UB menjadi leading di situ," ujarnya.

UB juga sudah mampu mengelola pemberian beasiswa kepada mahasiswa asing. Beasiswa diberikan bisa berasal dari dana UB sendiri atau bekerja sama dengan alumni seperti Munir Foundation.

Melalui kegiatan itu Priyo berharap para pelajar asing dari negara berkembang tidak hanya belajar, tapi juga bisa meningkatkan people to people contact, salah satunya dengan mempromosikan Indonesia ke negaranya.

"Jika promosi Indonesia hanya dilakukan Government to Government saya rasa kurang efektif, sehingga perlu dioptimalkan upaya promosi melalui getok tular dalam bidang perdagangan dan investasi Indonesia," katanya.

Salah satu arah kebijakan Kementerian PPN/Bappenas dalam RPJMN 2020-2024 adalah memperkuat kerja sama pembangunan internasional (KPI) dengan strategi, salah satunya penguatan Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) untuk mendukung perdagangan dan investasi.

Baca juga: UB peringkat 501+ Emerging Economies University Rangkings 2021

Baca juga: Lima karya inovator UB masuk Program Inovasi Indonesia 2020

 

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021