testimoni alumni memacu peningkatan minat mahasiswa asing
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyatakan pemberian beasiswa bagi warga asing merupakan investasi jangka panjang.

"Pemberian beasiswa kepada orang asing menjadi investasi, karena setelah mahasiswa kembali ke negaranya dapat menjadi duta kerja sama dan testimoni alumni akan memacu peningkatan minat mahasiswa asing, termasuk melalui jalur nonbeasiswa," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam dialog Penguatan People-toPeople Contact di Plataran Bromo Pasuruan, Jumat.

Sebagai rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Timur, Kementerian PPN/Bappenas memfasilitasi dialog dengan tema “Dialog Penguatan People-to-People Contact melalui Kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) untuk mendukung perdagangan dan investasi”.

Dialog bertujuan mendapatkan masukan yang akan digunakan untuk penguatan people-to-people contact antarnegara sebagai dukungan perdagangan dan investasi.

Salah satu arah kebijakan RPJMN 2020-2024 adalah memperkuat Kerja Sama Pembangunan Internasional dengan salah satu strategi, yaitu penguatan KSST.

Kementerian PPN/Bappenas berperan aktif dalam meningkatkan KSST. Pada tahun 2019, Menteri PPN/Kepala Bappenas menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia pada United Nations Conference on South-South Cooperation Conference) di Buenos Aires, Argentina.

The Buenos Aires Plan of Action +40 Outcome sebagai hasil konferensi sejalan dengan RPJMN 2020-2024, di antaranya peningkatan KSST melalui kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk swasta dan akademisi.

Sementara itu, best practice pemberian beasiswa KSST, antara lain dalam bentuk pemberian beasiswa kepada orang asing dari negara berkembang. Pada tahun 2019, total penerima beasiswa mencapai 10.418 orang asing.

Pada tahun 2020, akibat pandemi pemberian beasiswa kepada orang asing ditiadakan. Ada banyak program beasiswa, seperti Dharma Siswa dan Kemitraan Negara Berkembang.

Universitas Brawijaya (UB) merupakan perguruan tinggi yang rutin memberikan beasiswa kepada mahasiswa asing.

Sementara itu, Staf Ahli Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama Luar Negeri Universitas Brawijaya (UB) Karuniawan Puji Wicaksono, PhD mengatakan sampai saat ini total mahasiswa asing di UB mencapai 178 mahasiswa dari 22 negara, mahasiswa asing terbanyak dari Timor Leste (61 mahasiswa).

Untuk beasiswa Timor Leste, kerja sama diawali di tahun 2000 dengan Kementerian Pertanian-Perikanan Timor Leste, kemudian diikuti kementerian lain dengan mengirim pegawai belajar di UB atas biaya Pemerintah Timor Leste.

Baca juga: Menteri PPN: Swasta boleh undang investor asing

Baca juga: Menteri PPN : Ibu kota baru bantu geliatkan ekonomi


Kehadiran mahasiswa asing dari Timor Leste di UB memberikan keuntungan ekonomi dan sosial, seperti naiknya popularitas dan kredibilitas UB sebagai global university dan menumbuhkan kerja sama pembangunan dengan organisasi dan lembaga internasional.

"Mahasiswa asing berkontribusi dalam promosi masyarakat dan budaya melalui video yang dibagikan ke media sosial, meningkatkan kualitas pendidikan dan fasilitas bertaraf internasional, serta memperluas koneksi dan wawasan terkait negara mitra," ujarnya.

Selain itu, mahasiswa yang dikirim oleh kementerian di Timor Leste dapat berkontribusi menjaga hubungan ekonomi kedua negara. Hingga saat ini, Timor Leste masih menjadi mitra impor terbesar produk Indonesia.

Pemberian beasiswa kepada orang asing bermanfaat dalam meningkatkan interaksi antarwarga dari dua negara. Melalui people-to-people contact Indonesia mendapat manfaat, langsung antara lain peningkatan citra positif dan promosi produk barang dan jasa Indonesia.

Mahasiswa asing dapat berbagi pengetahuan kondisi sosial budaya di negaranya yang selanjutnya menjadi masukan dalam merumuskan strategi perdagangan dan investasi Indonesia.

Baca juga: Menteri PPN: Ekonomi Pancasila masih jauh dari cita-cita penerapannya

Baca juga: Bappenas umumkan daerah dengan inovasi pembangunan terbaik 2020

 

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021