New York (ANTARA) - Wall Street beragam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan indeks Dow jatuh sementara indeks S&P 500 ditutup di rekor tertinggi baru dan indeks komposit Nasdaq melonjak karena investor mengabaikan kekhawatiran tentang penghentian peluncuran vaksin COVID-19 Johnson & Johnson dan inflasi AS yang kuat.

Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 68,13 poin atau 0,20 persen menjadi menetap di 33.677,27 poin. Indeks S&P 500 bertambah 13,60 poin atau 0,33 persen menjadi berakhir di 4.141,59 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 146,10 poin atau 1,05 persen, menjadi 13.996,10 poin.

Indeks S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi pada Rabu (7/4/2021), Kamis (8/4/2021), dan Jumat (9/4/2021) pekan lalu.

Baca juga: Wall Street jatuh, investor tunggu laporan laba emiten, data inflasi

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor utilitas menguat 1,22 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, sektor finansial tergelincir 0,92 persen, merupakan kelompok dengan berkinerja terburuk.

Saham Johnson & Johnson mencapai level terendah satu bulan sebelum memulihkan beberapa kerugian hingga ditutup turun 1,3 persen, karena seruan untuk menghentikan penggunaan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson setelah enam wanita mengalami pembekuan darah langka, memberikan kemunduran baru untuk upaya mengatasi pandemi.

Berita itu datang ketika data AS menunjukkan indeks harga konsumen (IHK) pada Maret naik paling tinggi dalam lebih dari 8,5 tahun, memulai apa yang sebagian besar ekonom harapkan akan menjadi periode singkat inflasi yang lebih tinggi.

Baca juga: Wall Street lanjutkan reli, Dow Jones dan S&P capai rekor tertinggi

Permintaan yang kuat dalam penerbitan obligasi pemerintah AS pada Selasa (13/4/2021) mendorong penurunan imbal hasil lebih lanjut, menyoroti kurangnya kekhawatiran investor tentang kenaikan suku bunga yang akan terjadi.

Sebaliknya, dalam salah satu sesi paling tenang tahun ini, saham-saham teknologi ternama yang berkembang pesat selama lockdown yang dipicu oleh virus corona tahun lalu menarik pembelian baru yang mendorong Apple Inc, Microsoft Corp, dan Amazon.com Inc. Trio tersebut naik antara 0,6 persen hingga 2,4 persen. Sektor teknologi yang lebih luas terangkat 1,0 persen.

"Sementara (berita J&J) dapat menyebabkan beberapa volatilitas jangka pendek, investor cukup teguh dalam keyakinan mereka pada pemulihan ekonomi penuh," kata Mike Loewengart, direktur pelaksana strategi investasi di E*TRADE Financial.

Musim laporan keuangan emiten kuartal pertama dimulai pada Rabu waktu setempat, dengan pelaporan Goldman Sachs, JPMorgan dan Wells Fargo. Analis memperkirakan pendapatan untuk perusahaan S&P 500 akan melonjak 25 persen dari tahun sebelumnya, didorong oleh kekuatan di perusahaan keuangan dan consumer discretionary, menurut data Refinitiv IBES.

Mata uang kripto dan firma terkait blockchain Riot Blockchain dan Marathon Digital Holdings masing-masing naik 15 persen dan 1,9 persen ketika harga bitcoin melonjak 5,6 perseb, sehari menjelang pencatatan Coinbase, bursa mata uang krito AS terbesar.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021