Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Jember (Unej) menyiapkan dua perangkat GeNose sebagai alat penapisan peserta ujian tulis berbasis komputer (UTBK) SBMPTN 2021 di Kampus Unej yang berada di Kabupaten Jember dan Kampus Bondowoso, yang mulai mengikuti ujian pada Senin.

Sebanyak 14.071 peserta UTBK SBMPTN Unej akan mengikuti ujian pada gelombang pertama dari 12 hingga 18 April 2021, dan gelombang kedua pada 26 April hingga 2 Mei 2021.

"Kebijakan menyiapkan perangkat GeNose merupakan inisiatif dari Unej sebagai antisipasi jika ada peserta UTBK SBMPTN yang tidak membawa surat keterangan dari RT/RW setempat atau tidak membawa hasil pemeriksaan tes cepat," kata Ketua Pusat UTBK Universitas Jember Prof Slamin.

Menurutnya panitia memeriksa suhu tubuh dan kelengkapan berkas seluruh peserta UTBK SBMPTN di pintu masuk gerbang jalan kembar Kampus Unej dan menempelkan stiker sebagai peserta UTBK SBMPTN Tegalboto.

"Bagi peserta yang berasal dari zona kuning, oranye, merah dan mereka yang tidak membawa surat keterangan dari RT/RW atau hasil tes cepat akan diperiksa, diwawancarai dan dicatat oleh Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana (TTDKBC) COVID-19 Unej," katanya.

Jika dari hasil pemeriksaan oleh TTDKBC COVID-19 dirasa perlu ditindaklanjuti dengan tes cepat, maka pihaknya melakukan pemeriksaan dengan GeNose dan peserta dari zona hijau dipersilahkan melanjutkan ke lokasi UTBK masing-masing.

Peserta UTBK SBMPTN di Kampus Universitas Jember kembali wajib mengikuti pemeriksaan suhu tubuh dan pemeriksaan berkas di 13 lokasi UTBK yang ada di kampus Tegalboto, dan satu lokasi di Kampus Bondowoso.

Dalam setiap sesi, panitia Pusat UTBK Unej menyiapkan 575 komputer untuk Kampus Tegalboto Unej dan 100 komputer di lokasi Kampus Bondowoso dengan pelaksanaan ujian sebanyak dua sesi, yakni pagi dan siang.

"Alhamdulillah pelaksanaan UTBK SBMPTN di Unej secara keseluruhan berjalan lancar berkat dukungan semua pihak dan kami menerapkan protokol kesehatan secara ketat dibantu Tim COVID-19 Unej dan Tim Satgas COVID-19," ujarnya.

Slamin mengatakan penyediaan alat GeNose merupakan inisiatif dari Unej karena pihaknya ingin melindungi warga kampus dan peserta lainnya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kalau ada yang mencurigakan terkait gejala COVID-19 dan terutama bagi peserta yang tidak membawa surat keterangan dari RT/RW atau hasil tes cepat, maka akan disarankan untuk GeNosa karena kami tdak ingin menanggung risiko yang lebih besar adanya klaster," katanya.

Salah satu peserta UTBK SBMPTN Unej Farhatus Sholiha menyambut baik adanya GeNose yang disiapkan Unej untuk para peserta UTBK SBMPTN yang tidak membawa surat keterangan RT/RW.

"Pelaksanaan UTBK selama pandemi memang harus memenuhi sejumlah persyaratan dan sebagai peserta saya berusaha memenuhi yang disyaratkan, seperti surat RT," ucap calon mahasiswi asal Kota Probolinggo itu.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021