Produk unggulan ekspor Sumbar ini beragam, mulai dari petai, jengkol, manggis, produk turunan dari kelapa dan lainnya ke negara tujuan seperti Belanda, Prancis,...
Solok (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor 14 komoditas pertanian asal Sumatera Barat senilai Rp298,67 miliar ke 11 negara tujuan.

“Produk unggulan ekspor Sumbar ini beragam, mulai dari petai, jengkol, manggis, produk turunan dari kelapa dan lainnya ke negara tujuan seperti Belanda, Prancis, Belgia, Hong Kong, Tiongkok, Jepang, India, Bangladesh, dan sejumlah negara di Asia Tenggara,” kata Syahrul di Solok, Jumat.

14 ragam komoditas tersebut telah melalui serangkaian tindakan karantina untuk memenuhi persyaratan ekspor negara tujuan.

Baca juga: Mentan pastikan ketersediaan 11 pangan nasional jelang puasa

Layanan sertifikasi ekspor terhadap 26,1 ribu ton komoditas pertanian tersebut dilalulintaskan melalui Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandar Udara Internasional Minangkabau.

Mentan meminta sesuai instruksi Presiden Joko Widodo ekspor ini harus berkelanjutan yang menunjukkan pertanian Indonesia masih dibutuhkan negara lain.

"Pertanian harus terus dijaga untuk tetap berproduksi. Peran seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian penting. Tidak lepas dari peran dan kerja keras petani kita," kata dia.

Ia mengatakan pertanian tidak akan pernah meredup. Bahkan bisa terus meningkat. Banyak subsektor dari pertanian yang berpotensi untuk ditingkatkan. Mulai dari perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan.

Baca juga: Kementan sebut produksi beras berpotensi diekspor

Sementara itu Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan wilayahnya memiliki komoditas pertanian unggulan yang beragam.

Sejalan dengan itu Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil menuturkan upaya peningkatan ekspor mulai dari nilai ekspor, eksportir baru, dan negara tujuan baru.

Dari 11 eksportir terdapat eksportir baru. “Alhamdulillah di Sumatera Barat ini ada eksportir baru, CV Amanah Murasaki pengekspor petai dan jengkol ke Jepang,” ucapnya.

Jamil menambahkan selaku otoritas karantina, melalui tindakan karantina ia memastikan seluruh produk pertanian yang akan diekspor telah memenuhi persyaratan internasional tentang sanitari dan fitosanitari sehingga memiliki daya saing di pasar global.

"Ekspor pertanian juga dapat menjadi bukti bahwa sinergisitas para pelaku pembangunan pertanian di Sumbar ini terjalin dengan baik," kata dia

Kepala Karantina Pertanian Padang, Iswan Haryanto menyatakan pihaknya melakukan percepatan layanan, serta memberi pendampingan teknis agar pelaku usaha dapat meningkatkan kinerja ekspornya.


 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021