Singapura (ANTARA) - Saham Singapura ditutup 0,29 persen lebih rendah pada Kamis, karena investor menunggu pidato Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di acara Dana Moneter Internasional (IMF) hari ini.

Pasar AS bervariasi pada Rabu setelah risalah dari pertemuan Federal Reserve terbaru mengindikasikan kemungkinan akan ada "beberapa waktu" sebelum kondisi terpenuhi bagi bank sentral untuk mengurangi program pembelian aset. Para pejabat mengatakan ketidakpastian yang tinggi dalam prospek pertumbuhan, sejalan dengan sikap yang "akomodatif".

Sementara itu, harga minyak mentah di Asia naik tipis di tengah berita upaya pembukaan kembali kota-kota besar di Amerika Serikat yang merupakan salah satu negara konsumen minyak terbesar dunia.

Riset Ritel MayBank-Kim Eng mengatakan, "secara teknis, level resistance berikutnya dari Indeks Straits Times tetap di 3.230 poin, sedangkan level support jangka pendek berada di sekitar area 3.000 poin."

Indeks acuan Singapura, Straits Times, turun 9,36 poin menjadi 3.186,40 poin. Volume perdagangan 1,63 miliar saham senilai 1,18 miliar dolar Singapura. Jumlah saham yang naik sama dengan yang turun yakni 230.

Rex International berakhir datar pada 18,5 sen Singapura. Perusahaan itu mengungkapkan bahwa anak perusahaannya Lime Petroleum AS (LPA) telah menandatangani perjanjian dengan ONE-Dyas untuk menukar 20 persen kepemilikannya di masing-masing lisensi PL263D, PL263E, dan PL263F Sierra (sebelumnya dikenal sebagai Apollonia) di Laut Norwegia untuk ONE- Kepemilikan Dyas sebesar 13,3 persen di PL433 Fogelberg.

Pertukaran tersebut memungkinkan LPA untuk memperdagangkan penemuan Sierra dengan aset penemuan lain yang lebih dekat dengan produksi dan karenanya, memiliki risiko eksplorasi yang lebih rendah.

Di antara yang naik, Venture Corporation naik 1,12 persen menjadi 20,71 dolar Singapura, sedangkan United Overseas Bank (UOB) menjadi salah satu yang paling rugi dengan turun 0,23 persen menjadi 25,95 dolar Singapura. (1 dolar AS sama dengan 1,34 dolar Singapura).

 

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021