Jakarta (ANTARA) - Markas Besar Polri meningkatkan bantuan kemanusiaan dengan mengirimkan 292 anggota Brimob Nusantara untuk membantu penanganan bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu, mengatakan 292 personel Brimob Nusantara tersebut berasal dari tiga Polda dan Mabes Polri.

"Kemarin tanggal 6 April telah dikirim bawah kendali operasi (BKO-red) ke Provinsi NTT sebanyak 292 personel Brimob Nusantara," kata Ramadhan.

Ia merincikan, 292 personel Brimob Nusantara terdiri atas 61 personel dari Korps Brimob Polri, 100 Brimob Polda Jawa Timur, 31 Polda Jawa Tengah dan 100 personel dari Brimob Polda Bali.

Baca juga: Dermawan diajak Mensos bantu korban bencana di NTT dan NTB

Ramadhan menyebutkan, dalam keberangkatannya ke NTT anggota Brimob Nusantara dilengkapi kendaraan-kendaraan taktis tang digunakan untuk membantu dalam penanganan bencana.

Anggota Brimob Nusantara juga membantu evakuasi warga dan juga membantu dapur umum sekaligus membantu pembangunan.

"Brimob Nusantara juga bawa bantuan sosial untuk membantu pengungsi dan korban bencana," kata Ramadhan.

Sebelumnya, Polri juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk warga terdampak bencana longsor dan banjir bandang di NTT yang terjadi akibat badai Seroja.

Polri mengerahkan mobil dapur umum, logistik, 6 kapal dari Polda NTT, 5 perahu karet ke NTT.

Selain itu, beberapa Satuan Brimob Polda jajaran yakni Polda Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Bali dan NTB, juga telah siap mengirimkan kendaraan SAR yang didalamnya terdiri dari mobil yang bisa digunakan sebagai dapur lapangan.

Ditpolair Baharkam Mabes juga menyiagakan satu Kapal Bharata di Labuhan Bajo dan satu unit pesawat Casa yang disiagakan di Kupang.

Bantuan lainnya juga turut diberikan seperti 100 selimut, 100 sarung, 100 matras alas tidur, 100 handuk, 200 dus susu kotak, 200 dus mie sedap, 30 dus kopi dan puluhan dus peralatan mandi telah siap didistribusikan.

Hingga Rabu (7/4) malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban bencana banjir bandang dan longsor di NTT bertambah menjadi 139 orang.

Penambahan ini terjadi setelah ditemukan beberapa jenazah di Flores Timur.

Sebanyak 938 kepala keluarga (KK) atau 2.655 jiwa terdampak. Bencana ini dipicu cuaca ekstrem yang menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi sehingga terjadi banjir bandang pada Minggu (4/4), pukul 19.00 waktu setempat.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak Jumat (2/4) lalu telah mendeteksi adanya bibit siklon tropis di wilayah NTT. Bibit siklon tersebut berkembang menjadi siklon tropis yang dinamakan Seroja pada Senin (5/4) dinihari pukul 01.00 WIB.

Baca juga: BNPB kirim lagi bantuan bencana siklon Seroja ke NTT
Baca juga: Petugas sudah menemukan 17 jenazah korban banjir di Alor

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021