London (ANTARA) - Inggris mulai meluncurkan vaksin COVID-19 Moderna pada Rabu di Wales, dan berharap untuk menggunakannya di seluruh Inggris dalam beberapa hari mendatang untuk meningkatkan sistem kesehatan negara itu setelah pasokan vaksin mulai melambat.

Moderna akan menjadi vaksin ketiga yang digunakan di Inggris setelah suntikan Oxford-AstraZeneca dan Pfizer, dan muncul saat pasokan suntikan dari AstraZeneca mulai melambat karena masalah manufaktur termasuk di sebuah lokasi di India.

"Saya senang kami dapat memulai peluncuran vaksin Moderna di Inggris Raya hari ini di Wales barat. Hari ini kita mulai dengan vaksin ketiga yang disetujui. Di mana pun Anda tinggal, saat Anda mendapat telepon, dapatkan suntikannya," kata Menteri Kesehatan Matt Hancock.

Perdana Menteri Boris Johnson mendesak warga Inggris untuk segera mengambil suntikan vaksin setelah mereka diundang.

Inggris telah memvaksin 31,6 juta orang dengan dosis pertama vaksin COVID-19 dan telah memberikan 5,5 juta dosis kedua. Negara itu akan segera memvaksin setengah dari total populasinya.

Menteri bisnis junior Paul Scully mengatakan kepada Sky News bahwa vaksin Moderna, yang menggunakan teknologi mRNA yang sama dengan Pfizer tetapi lebih mudah untuk didistribusikan, akan menyebar ke seluruh Inggris dalam beberapa hari mendatang.

"Anda pernah mendengar menteri vaksin Nadhim Zahawi berbicara tentang minggu ketiga bulan April. Kami baru saja akan memulai minggu kedua bulan April jadi tidak terlalu lama untuk menunggu," ujar Scully.

Israel adalah pemimpin dunia dalam vaksinasi populasinya terhadap COVID, diikuti oleh Uni Emirat Arab, Chile, Inggris, Amerika Serikat, Bahrain, Serbia dan Hongaria, menurut Our World in Data.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021