Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau penanganan darurat kesehatan pada para korban banjir bandang yang melanda Kabupaten Lembata, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa.

Doni bersama rombongan juga sempat meninjau dapur umum serta kondisi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba.

"Memastikan mereka yang menderita luka ringan atau berat mendapatkan perawatan kesehatan yang maksimal," kata Doni di Kabupaten Lembata dalam keterangannya yang diterima di Jakarta.

Kabupaten Lembata termasuk lokasi yang mengalami dampak dengan kategori berat. Kondisi pemukiman yang berada di bawah bukit menjadi salah satu pemicu besarnya dampak yang terjadi.

Baca juga: Sejumlah wilayah di NTT masih terisolasi
Baca juga: Pemerintah harap warga mengungsi di rumah keluarga


Cuaca ekstrem Siklon Tropis Seroja menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di lokasi tersebut. Akses jalan sempat terputus akibat banyak batu besar dan material yang terbawa saat longsor.

Dalam kunjungannya, Doni Monardo sempat berbincang kepada para warga yang terdampak langsung untuk menanyakan beberapa kebutuhan darurat yang sangat diperlukan bagi warga sekitar.

Doni Monardo menegaskan bahwa para warga yang terdampak harus mendapatkan pertolongan secara maksimal.

Penerapan protokol kesehatan dalam penanganan korban juga menjadi perhatian penting untuk bertujuan menekan angka penularan COVID-19.

Pengungsian di Kabupaten Lembata tersebar di tujuh titik yaitu di aula kantor lurah Lewoleba Timur, aula kantor lurah Lewoleba Tengah, Aula kantor lurah Selandoro, aula kantor lurah Lewoleba Tengah, aula kantor Kecamatan Nubatukan, aula kantor BKDSDM, aula kantor Kecamatan Ile Ape Timur dan SMP Negeri 1 Ile Ape Timur.

Baca juga: BNPB: Korban jiwa akibat bencana di NTT berdasar verifikasi 86 orang
Baca juga: 256 Jiwa mengungsi akibat akibat banjir bandang Flores Timur

 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021