Mereka sudah bergeliat lagi bergerak untuk menyambut wisatawan, nanti kalau herd immunity sudah berjalan tentunya kegiatan wisatawan akan berjalan dengan kondisi terbaru
JAKARTA (ANTARA) - Tingkat keterisian homestay di destinasi wisata yang dibiayai oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mulai berangsur pulih mencapai 30 persen.

“Occupancy rate dalam keadaan saat ini belum terlalu signifikan, sekitar 30 persen. Mulai ada pertumbuhan dari yang awalnya 10 persen, 20 persen, sekarang mulai 30 persen,” kata Direktur Keuangan dan Operasional PT SMF(Persero) Trisnadi Yulrisman saat konferensi pers daring di Jakarta, Senin.

Trisnadi menyampaikan bahwa homestay yang telah diberikan pembiayaan dana bergulir oleh SMF melalui lembaga penyalur tengah berada pada tahapan pemulihan akibat pandemi COVID-19. Bahkan, beberapa di antaranya sudah sanggup membayar cicilan.

“Ada beberapa yang di enam bulan pertama mengambil program relaksasi tetapi di 6 bulan berikutnya mereka sudah sanggup membayar cicilan kembali. Artinya mereka melihat ada potensi dari wisatawan domestik,” jelas Trisnadi.

Geliat pemulihan homestay lanjut dia, juga terlihat dari beberapa existing homestay seperti di kawasan Mandalika dan Gunung Kidul telah mengajukan untuk menambah plafon.

“Mereka sudah bergeliat lagi bergerak untuk menyambut wisatawan, nanti kalau herd immunity sudah berjalan tentunya kegiatan wisatawan akan berjalan dengan kondisi terbaru,” ujarnya.

Adapun pada 2021 PT SMF menyiapkan dana sebesar Rp20 miliar untuk pembiayaan pengembangan produk wisata atau homestay di destinasi wisata super prioritas.

Bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, PT SMF menyalurkan dana kepada pemilik homestay untuk membangun atau merenovasi homestay yang dimiliki agar menarik minat wisatawan. Program tersebut memberikan pembiayaan dengan plafon maksimal Rp150 juta dengan tenor kredit maksimal 10 tahun dan suku bunga 3 persen per tahun.

Pembiayaan tersebut telah disalurkan kepada 15 homestay yang berada di Desa Kemuning, Karanganyar, Desa Sarongan, Banyuwangi, dan Desa Mertak, Lombok,

Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan pemerintah menjalankan program pembiayaan homestay sebagai salah satu upaya mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional di sektor pariwisata.

“Pemerintah berkolaborasi dengan pihak swasta dalam skema public private people partnership (PPPP), salah satunya dengan SMF membuka akses pembiayaan khusus homestay dengan kriteria dan persyaratan yang cukup ringan,” katanya.

Baca juga: Kembangkan "homestay", SMF siapkan dana Rp20 miliar pada 2021
Baca juga: Menparekraf paparkan lima hal yang wajib dimiliki "homestay"
Baca juga: Kemenparekraf kembali fokuskan potensi desa wisata dan "homestay"

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021