Vaksin bertahap karena jumlah vaksin di dunia lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk dunia yang harus divaksin
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun secara bertahap sebagian sudah mendapatkan vaksin.

"Perlu diingat, (untuk mengatasi COVID-19) bukan cuma vaksin," kata Koordinator Tim Pakar Juru Bicara Pemerintah untuk Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam webinar, Rabu.

Wiku mengingatkan dalam mengatasi pandemi virus corona ini diperlukan tiga hal utama, yang pertama mengubah perilaku yaitu dengan menerapkan 3M, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak.

Kedua, dukungan untuk program pemerintah dalam 3T yakni tracing (melacak), testing (mengetes) dan treatment (mengobati).

Baca juga: Kemenkes: Mematuhi prokes tetap penting meski sudah divaksin

Ketiga, pandemi ini diatasi dengan program vaksinasi COVID-19.

Program vaksinasi secara nasional diberikan secara bertahap kepada masyarakat, sesuai dengan urutan prioritas. Vaksinasi di Indonesia akan berlangsung hingga Maret 2022

Sejak awal tahun ini, pemerintah sudah memberikan vaksin bagi tenaga kerja, lansia dan pekerja sektor publik atau yang sering berhubungan dengan masyarakat umum.

Wiku meminta masyarakat untuk bersabar menunggu giliran divaksin mengingat ketersediaan vaksin COVID-19 di dunia tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang harus divaksin.

Baca juga: Pandemic fatigue tak bisa dihindari, begini cara mengatasinya

Jumlah vaksin COVID-19 di dunia saat ini terbatas, sementara semua negara, termasuk Indonesia, berupaya mengadakan vaksinasi untuk masyarakat.

"Vaksin bertahap karena jumlah vaksin di dunia lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk dunia yang harus divaksin," kata Wiku.

Agar informasi tentang vaksin COVID-19 sampai ke masyarakat, pemerintah berkolaborasi dengan media massa untuk menyebarkan informasi yang benar tentang vaksin.

"Peran media sangat penting dan harus terus dijalankan karena kita belum selesai perang melawan COVID-19," kata Wiku.

Wiku berharap media massa semakin kreatif menyampaikan pesan ke masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga: Dokter Reisa ingatkan Raffi Ahmad patuhi prokes

Baca juga: Marcelino Lefrandt sambut baik vaksin, tapi tetap jalankan prokes

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021