Dengan bermitra dengan UNICEF, kami senang dapat terus berperan dalam mendukung Indonesia pulih dari dampak kesehatan dan ekonomi akibat pandemi COVID-19 dan memungkinkan masyarakat untuk dapat kembali ke pekerjaan, melakukan perjalanan, menikmati pa
Jakarta (ANTARA) - Selandia Baru dan Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menandatangani kemitraan senilai Rp52 miliar untuk mendukung program vaksinasi COVID-19 di Indonesia.

Selandia Baru telah memberikan komitmen tambahan sebesar Rp52 miliar kepada UNICEF untuk mendukung Indonesia dalam perencanaan,
penerapan, dan pemantauan pengenalan dan peluncuran vaksin COVID-19, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta, Senin.

Sebelumnya, Selandia Baru juga telah berkontribusi sebesar Rp52 miliar untuk kesiapsiagaan, respons, dan upaya pemulihan COVID-19 di Indonesia.

Melalui kontribusi itu, UNICEF telah menjangkau 200 juta orang dengan pesan pencegahan COVID-19 setiap bulan untuk membantu mereka
memahami cara melindungi diri dan anak-anak dari virus.

Selain itu, sebanyak 3,4 juta orang telah menerima persediaan air, sanitasi dan kebersihan; 38.592 petugas kesehatan dilatih tentang pengendalian pencegahan infeksi dan protokol pengobatan; lebih dari 369.000 orang menerima alat pelindung diri (APD); dan lebih dari 1,7 juta perempuan dan anak-anak tetap terhubung ke layanan kesehatan dasar yang kritis.

Indonesia telah memulai kampanye vaksinasi COVID-19 pada Januari 2021 dan berencana untuk mengimunisasi 181 juta penduduknya sebelum Maret 2022.

Komitmen tambahan dari Selandia Baru itu diharapkan akan membantu meningkatkan upaya program vaksinasi Indonesia dan akan mendukung pemerintah daerah dalam mengatasi tantangan logistik dan penyebaran vaksin secara geografis.

Dalam kemitraan itu, UNICEF akan memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia di berbagai bidang, seperti strategi peluncuran vaksin COVID-19, pengadaan dan dukungan sektor kesehatan, risiko komunikasi, dan pelibatan masyarakat untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap vaksin, serta data dan analitik.

"Kami menyadari bahwa pengenalan vaksin COVID-19 dalam skala besar akan menimbulkan tantangan besar bagi sistem kesehatan yang sudah
berada di bawah tekanan akibat pandemi," kata Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Jonathan Austin.

Pemerintah Indonesia telah meminta dukungan UNICEF untuk peluncuran vaksin COVID-19 pada 2021.

"Dengan bermitra dengan UNICEF, kami senang dapat terus berperan dalam mendukung Indonesia pulih dari dampak kesehatan dan ekonomi akibat pandemi COVID-19 dan memungkinkan masyarakat untuk dapat kembali ke pekerjaan, melakukan perjalanan, menikmati pariwisata, dan melanjutkan kegiatan perdagangan yang lebih normal di wilayah tersebut," ujar Dubes Austin.

"Dengan peluncuran vaksin COVID-19, akhir pandemi sudah semakin terlihat," kata Perwakilan UNICEF Debora Comini.

"UNICEF menyambut baik kontribusi dari Selandia Baru, yang datang pada saat kritis, dan akan membantu memastikan bahwa setiap komunitas, bahkan yang paling sulit dijangkau, dapat memperoleh manfaat dari vaksin," ujarnya.

Menurut Dubes Austin, Selandia Baru adalah salah satu pendukung awal Fasilitas COVAX, sebuah inisiatif global untuk mendistribusikan vaksin COVID-19 yang aman dan efektif di seluruh dunia.

"Inti dari komitmen kami adalah dukungan kami untuk memastikan semua negara, termasuk Indonesia, dapat mengakses vaksin dalam jumlah yang cukup untuk melindungi populasinya dan berkontribusi untuk mengendalikan pandemi di tingkat global. Kontribusi baru untuk UNICEF ini dibangun di atas komitmen itu," katanya.

Baca juga: Selandia Baru peringati dua tahun pembunuhan massal di Christchurch

Baca juga: Australia catat kasus COVID-19 lokal pertama dalam 2 pekan

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021