Jakarta (ANTARA) - Badan sepakbola dunia FIFA menyatakan tidak akan menerapkan sanksi kepada tim nasional Jerman yang mengenakan T-shirt berisi protes yang mendukung penegakan hak asasi manusia sebelum mereka menjalani pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamis.

Pelatih kepada timnas Jerman Joachim Loew menyatakan mendukung pemain-pemainnya setelah mereka mengenakan kaus warna hitam bertuliskan huruf yang dirangkaikan menjadi tulisan putih berbunyi "Human Rights" yang ditujukan kepada Qatar yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Protes itu terjadi sebelum Jerman mengalami laga melawan Islandia yang mereka menangi 3-0 kemarin.

"Itu adalah pertanda kami menegakkan semua hak asasi manusia di dunia, tak peduli tempatnya," kata Loew setelah laga kualifikasi itu di Duisburg seperti dikutip AFP, Jumat.

Baca juga: Hasil pertandingan perdana kualifikasi Piala Dunia zona Eropa
Baca juga: Inggris hancurkan San Marino lima gol tanpa balas


FIFA melarang ada pernyataan politik selama ajang yang digelar badan sepak bola dunia itu namun kepada AFP, FIFA menyatakan tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Jerman.

"FIFA meyakini kebebasan berpendapat dan kekuatan sepakbola dalam mendorong perubahan positif," kata FIFA.

FIFA juga telah menyatakan tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Norwegia yang melakukan protes serupa berkaitan dengan masalah HAM di Qatar yang dikritik keras oleh kelompok-kelompok pembela HAM. Qatar sendiri membantah semua tudingan itu.

Pemerintah Jerman mendukung protes timnasnya itu yang disebut juru bicara Kanselir Angela Merkel telah menegaskan kembali nilai yang dibela bangsa Jerman.

Sebaliknya Dagmar Freitag, ketua komisi olahraga dalam parlemen Jerman menyatakan ada standar ganda dalam protes timnas itu karena para pemain Bayern Muenchen dalam timnas Jerman terlibat dalam situasi pelik karena maskapai Qatar mensponsori juara dunia klub itu.

Baca juga: Ibrahimovic menangis saat kembali gabung timnas Swedia
Baca juga: Ciro Immobile bawa Italia atasi Irlandia Utara 2-0

 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021