Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 919 bencana melanda di berbagai daerah di Tanah Air dalam periode 1 Januari-26 Maret 2021.

Berdasarkan keterangan dari BNPB, Jakarta, Jumat, kejadian bencana alam yang mendominasi adalah bencana banjir, diikuti dengan puting beliung dan tanah longsor.

Secara rinci pada periode itu, ada sebanyak 391 kejadian banjir, 231 peristiwa puting beliung, 187 kejadian tanah longsor, 16 kejadian gempa bumi, 81 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), satu peristiwa kekeringan, dan 12 kejadian gelombang pasang dan abrasi.

Bencana alam menyebabkan sebanyak 4.215.366 orang menderita dan mengungsi, sedangkan sebanyak 277 jiwa meninggal dunia dan 12 hilang serta 12.429 jiwa luka-luka.

Baca juga: ATR/BPN: RTR seluruh Indonesia direvisi untuk mitigasi bencana
Baca juga: Kepala BMKG minta kebijakan khusus sarpras evakuasi tsunami di Destana


Sementara itu, bencana alam mengakibatkan 54.557 unit rumah rusak yang terdiri atas 4.997 unit rumah rusak berat, 5.950 unit rumah rusak sedang, dan 43.610 rumah rusak ringan.

Selain itu, sebanyak 1.709 fasilitas rusak yang meliputi 860 fasilitas pendidikan, 663 fasilitas peribadatan, dan 186 fasilitas kesehatan. Kemudian, sebanyak 290 kantor dan 108 jembatan rusak.

Selain bencana alam, pada 13 April 2020 pemerintah menetapkan penyebaran COVID-19 sebagai bencana nasional non-alam.

Jumlah kejadian bencana terbanyak terdapat di Jawa Barat (238), disusul Jawa Tengah (140), Jawa Timur (133), dan Aceh (66).

Baca juga: LIPI kembangkan teknologi mitigasi bencana berbasis riset fundamental
Baca juga: Kepala BMKG: Perkuat kearifan lokal tanamkan peringatan dini bencana



 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021