Mukomuko, Bengkulu (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu menyebutkan sekitar 240 orang santri di Pesantren Al Iman di Satuan Pemukiman (SP) V Kecamatan Air Manjuto menjalani tes usap setelah puluhan santri pesantren dinyatakan positif virus corona.

“Sekitar 240 orang santri di pesantren ini yang mengikuti tes usap atau swab sejak beberapa hari terakhir sampai sekarang,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.

Baca juga: Presiden tinjau vaksinasi bagi ulama, santri, tokoh agama di Jateng

Tenaga kesehatan setempat sebelumnya melakukan tes usap terhadap 70 orang santri pesantren tersebut karena ada tujuh orang santri di pesantren tersebut yang positif COVID-19.

Kemudian dari hasil tes usap terhadap 70 orang santri di salah satu pondok pesantren di daerah ini, 35 orang di antaranya dinyatakan positif COVID-19.

Baca juga: 53 santri di Belitung-Babel terkonfirmasi positif COVID-19

Untuk sementara ini, ia menyarankan kepada ratusan santri yang telah mengikuti tes usap tersebut menjalani isolasi mandiri hingga keluar hari tes usap milik santri beberapa hari ke depan.

“Kami sudah sampaikan kepada pihak sekolah dan santri untuk sementara waktu menjalani isolasi mandiri guna mencegah penularan dan penyebaran virus corona di daerah ini,” ujarnya.

Baca juga: Jumlah santri positif COVID-19 di Mukomuko bertambah

Selanjutnya pihaknya akan mengirimkan hasil tes usap milik ratusan santri ini ke laboratorium di Bengkulu untuk memastikan santri tersebut terjangkit virus corona atau tidak.

Kantor Kementrian Agama Kabupaten Mukomuko sebelumnya telah memerintahkan kepada salah satu pondok pesantren agar menghentikan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Kebijakan ini menyusul adanya puluhan santri yang positif COVID-19.

"Benar itu perintah, guna menyikapi rilis Satgas Penanganan COVID-19 karena ada 27 santri yang terkofirmasi positif," kata Kasubag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mukomuko Darmanto.

Kemenag Mukomuko mengaku sudah menyurati pondok pesantren agar menghentikan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Selanjutnya kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring.

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021