Madrid (ANTARA) - Spanyol akan menggunakan lagi vaksin COVID-19 AstraZeneca mulai Rabu depan, kata Menteri Kesehatan Carolina Darias pada Kamis (18/3).

"Keputusan itu disepakati dengan suara bulat sebab khasiat (vaksin) lebih besar ketimbang risikonya, sesuai dengan temuan-temuan dari Badan Pengawas Obat Eropa (EMA)," kata Darias saat acara jumpa pers usai menggelar rapat dengan para kepala dinas kesehatan daerah.

Spanyol dan belasan negara lainnya menghentikan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca awal pekan ini setelah adanya laporan atas kasus kelainan darah. Akan tetapi, regulator obat Eropa, EMA, pada Kamis meyakini bahwa manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya.

Spanyol, yang berencana melakukan vaksinasi pada 70 persen dari 47 juta penduduknya hingga akhir musim panas, telah menyuntikkan dosis pertama vaksin AstraZeneca ke hampir satu juta orang --dari total 7,68 juta dosis vaksin yang telah diberikan di Spanyol.

Tanda-tanda awal menunjukkan bahwa program vaksinasi telah membantu memperlambat penularan virus corona, kata pejabat kesehatan.

Tingkat infeksi di Spanyol selama dua pekan terakhir kini berkisar di angka 128 kasus per 100.000 penduduk, berkurang drastis dari puncaknya, 900 kasus, pada akhir Januari.

Kementerian Kesehatan mengumumkan penambahan 6.216 kasus COVID-19 dan 117 kematian, sehingga masing-masing totalnya menjadi 3,21 juta kasus dan 72.910 kematian.

Sumber: Reuters

Baca juga: Insiden COVID-19 Spanyol turun di bawah level 'risiko ekstrem'

Baca juga: Negara-negara yang hentikan sementara suntikan AstraZeneca

Baca juga: Bulgaria lanjutkan pemberian vaksin COVID-19 AstraZeneca
​​​​​​​

 

Klarifikasi BPOM terkait keamanan vaksin AstraZeneca

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021