Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi, yaitu pergerakan orang-orang dari kota yang selama ini bekerja dan mendapat penghidupan di kota kembali ke desa.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar mengusulkan agar pemerintah mencanangkan program Ruralisasi (perpindahan penduduk dari perkotaan ke perdesaan) untuk menggerakkan perbaikan perekonomian secara berkelanjutan.

"Program Ruralisasi ini ikhtiar gerakan kembali ke desa sekaligus menggerakkan segenap potensi produktif di perdesaan," kata Marwan melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi, yaitu pergerakan orang-orang dari kota yang selama ini bekerja dan mendapat penghidupan di kota kembali ke desa.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan bahwa program Ruralisasi dapat menjadi andalan memperbaiki serta berkontribusi untuk penguatan fondasi ekonomi sektor riil.

Pasalnya, banyak subsektor produktif di peternakan, perkebunan, perikanan, dan pertanian yang langsung bisa dikerjakan, terutama oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah serta koperasi.

Cukup banyak desa yang menjadi sentra produksi atau memiliki produk unggulan, seperti nanas, manggis, durian, ikan tuna, umbi porang, batik, sarang burung walet, hingga tanaman herbal dan obat yang berorientasi ekspor.

Baca juga: Kemenperin dorong industri modifikasi mobil perdesaan AMMDes Digimodz

Sejumlah subsektor industri kecil dan menegah serta perdagangan, menurut dia, potensial untuk didorong di perdesaan.

"Bisa bekerja sama atau dengan pola kemitraan yang saling menguntungkan dengan BUMD, BUMN, swasta terdekat serta menggandeng investor lokal atau nasional sebelum mengundang investor global," kata mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi itu.

Menurut Marwan, yang perlu ditekankan bukan hanya sisi hulu, melainkan juga sisi hilir, seperti pengolahan, pengemasan, stabilisasi harga, serta pemasaran dengan menggunakan sentuhan teknologi digital.

Untuk memaksimalkan potensi unggulan desa, tenaga pendamping dan penyuluh yang ada di 12 kementerian dapat bersinergi untuk memperkuat sumber daya manusia di perdesaan agar makin terampil.

Mengingat jumlah desa di Indonesia yang mencapai 74.953 desa, kata dia, jumlah pendamping masih kurang.

Namun, bila memaksimalkan peran sukarelawan dari kalangan profesional, seperti perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan swasta, dia percaya program Ruralisasi akan menuai hasil signifikan.

Baca juga: PUPR dukung pengembangan daerah tertinggal perbatasan dan perdesaan

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021