Jadi yang bersangkutan ini ditangkap berdasarkan hasil pengembangan kasus 3,3 kilogram sabu pada pertengahan tahun lalu
Mataram (ANTARA) - Aparat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat menangkap seorang buronan kasus narkoba yang masuk dalam kategori kelas kakap di Banyuwangi, Jawa Timur.

Dirresnarkoba Polda NTB Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf di Mataram, Selasa, mengungkapkan, buronan kasus narkoba yang ditangkap bersama Tim Polda Jawa Timur tersebut berinisial EL, asal Sumbawa.

"Jadi yang bersangkutan ini ditangkap berdasarkan hasil pengembangan kasus 3,3 kilogram sabu pada pertengahan tahun lalu," kata Helmi.

Dalam penelusuran jejaknya, EL dalam kasus 3,3 kilogram sabu ini berperan sebagai pemilik barang. Sedangkan Sahrul Ramdan alias Tio yang ditangkap Tim Satresnarkoba Polresta Mataram dan kini menjalani hukuman 20 tahun penjara itu hanya berperan sebagai "peluncur".

"Dari keterangan Tio ini lah kita dapat peran EL yang disebut sebagai pemilik barang itu (3,3 kilogram sabu)," ujarnya.

EL dikatakan Helmi ditangkap di Banyuwangi dengan turut mengamankan istrinya berinisial CH. Kini keduanya sudah di Mapolda NTB sejak tiba di Pulau Lombok pada Selasa (16/3) pagi melalui jalur laut.

"Jadi istrinya ikut kita amankan dengan statusnya sebagai saksi," ucap dia.

Selain menangkap EL, petugas juga mengamankan dua unit kendaraan roda empat, satu unit kendaraan roda dua. Buku tabungan serta beberapa kuitansi pembayaran tanah turut diamankan.

"Nantinya dari barang bukti yang kita amankan ini akan kita lakukan pengembangan," kata Helmi.

Lebih lanjut, EL tercatat sebagai residivis kasus narkoba yang sebelumnya pernah menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sumbawa.

Dia pergi ke Banyuwangi itu merupakan bentuk pelariannya setelah mengetahui Tio tertangkap dengan barang bukti 3,3 kilogram sabu miliknya.

Baca juga: Buronan kasus narkoba Kejari Mamasa ditangkap di Parepare
Baca juga: Polres Aceh Timur tembak mati buronan kasus narkoba

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021