Mamuju (ANTARA) - Polresta Mamuju, Sulawesi Barat, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran yang menghanguskan tujuh rumah warga.

Kapolresta Mamuju Komisaris Besar Polisi Iskandar di Mamuju, Jumat, mengatakan bahwa olah TKP itu untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran dan asal api yang menghanguskan tujuh rumah warga tersebut.

Dari hasil pemeriksaan, kata Kapolresta, kebakaran di kawasan permukiman padat penduduk di Jalan Kelapa Kecamatan Mamuju itu diduga berasal dari rumah salah seorang warga berinisial YE (63).

"Menurut keterangan saksi, api berasal dari dapur rumah salah seorang warga berinisial YE," kata Iskandar.

Baca juga: Di Mamuju, Madrasah Aliyah Guppi hangus terbakar

Namun, polisi masih mendalami penyebab pasti kebakaran tersebut dengan melakukan olah TKP.

"Penyebab pastinya masih kami selidiki. Kami telah memeriksa sejumlah saksi mata, termasuk pemilik rumah diduga asal api," kata Kapolresta.

Saat ini, lanjut dia, tim identifikasi dari Satuan Reskrim Polresta Mamuju masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti terjadinya kebakaran.

“Saat kejadian, kami langsung mengerahkan personel untuk membantu memadamkan api dan melakukan olah TKP," ujar Iskandar.

Kebakaran yang menghanguskan tujuh rumah warga di kawasan permukiman padat penduduk di Jalan Kelapa, Kecamatan Mamuju tersebut berlangsung pada Kamis (11/3) malam.

Sejumlah saksi mata menduga api berasal dari dapur rumah salah seorang warga berinisial YE.

Api dengan cepat merambah dan menghanguskan rumah-rumah warga lainnya karena umumnya terbuat dari material yang mudah terbakar.

Beberapa saat kemudian, petugas pemadam kebakaran bersama personel Polresta Mamuju dan warga berupaya memblokade kobaran api agar kebakaran tidak meluas.

"Api terlihat mulai membumbung dari rumah berlantai dua, kemudian dengan cepat membakar rumah-rumah lainnya," kata seorang saksi mata.

Baca juga: Polisi tangkap satu pria terkait kebakaran di pasar Mamuju Tengah

Sementara itu, Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi yang mengunjungi para korban kebakaran menyampaikan rasa prihatin atas musibah kebakaran tersebut, apalagi warga masih dalam kondisi trauma pascagempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang melanda wilayah itu.

"Semoga semua bisa bersabar. Ini ujian semoga bisa menghadapinya," kata Sitti Sutinah Suhardi.

Para korban kebakaran, kata Bupati, akan segera didata untuk segera mendapatkan bantuan.

Pada kesempatan itu, Bupati berjanji akan memberikan perhatian serius terhadap kesiapan mobil pemadam kebakaran di daerah ini.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemadam kebakaran Idham Chalid Amiruddin mengatakan bahwa akses jalan menuju ke lokasi kebakaran relatif sempit, ditambah lagi kondisi armada yang serba terbatas. Hal ini sempat menghambat pemadaman.

"Kami hanya punya dua unit armada yang beroperasi, itu pun baru kami perbaiki. Selebihnya ada dua lagi yang rusak berat sehingga butuh penambahan armada," kata Idham Chalid.

Baca juga: BPBD: Kebakaran di Pasar Topoyo hanguskan 117 kios

Pewarta: Amirullah
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021