Jakarta (ANTARA) - Kehadiran platform digital di Papua mampu mengembangkan infrastruktur transportasi, khususnya transportasi umum, sehingga kini lebih mudah dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.

Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano mengungkapkan kehadiran platform digital di bidang transportasi, misalnya layanan milik aplikator transportasi daring, selain membantu masyarakat untuk bermobilisasi juga ikut membantu pemulihan ekonomi yang ikut terpukul oleh pandemi COVID-19.

"Saat Jayapura mulai beradaptasi untuk menyambut era pasca COVID-19, kami percaya bahwa platform seperti Grab dapat mendukung Indonesia dalam perjalanannya menuju pemulihan ekonomi. Kesiapan secara digital akan menjadi lebih penting dalam era new normal," kata Benhur dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Jumat.

Kehadiran platform digital dalam pemulihan ekonomi di Papua juga dirasakan langsung oleh masyarakat yang menjadi pengguna sekaligus mitra driver.

Baca juga: Menkes apresiasi Halodoc dan Gojek bantu edukasi vaksinasi COVID-19

Baca juga: Kolaborasi vaksinasi lansia Pemerintah-Gojek diapresiasi mitra driver

 
Mitra GrabBike Meteda Yikwa (50). (ANTARA/HO)


Salah satunya Meteda Yikwa (50), penduduk asli Jayapura di Sentani yang juga menjadi mitra pertama saat layanan GrabBike mulai hadir di Papua pada 2017. Ia juga mengakui pekerjaannya sebagai mitra pengemudi memberikannya sumber penghasilan yang tetap.

“Di usia yang tak lagi muda ini, tadinya saya tidak memiliki pekerjaan tetap dan melakukan pekerjaan serabutan untuk memenuhi kebutuhan harian saya dan keluarga. Setelah bergabung dengan Grab, saat ini, saya bisa membeli sepeda motor, memenuhi kebutuhan pendidikan anak, dan yang terpenting, membantu masyarakat Jayapura untuk beraktivitas dengan mudah,” kata Meteda.

Pengalaman positif lainnya dialami oleh Andreas Juan Rahawarin (35) yang menjadi mitra di tengah pandemi COVID-19. Ia pernah mengalami kegagalan saat berupaya menjadi pelaku UMKM kuliner sejak 2016, tak lama ia memilih membanting stir untuk menjadi pengemudi dan berhasil mengumpulkan modal untuk membuka usaha kuliner kembali.

"Meskipun di tengah pandemi, kami masih bisa mempertahankan pendapatan dengan memanfaatkan teknologi dari Grab,” ujar Andreas.

Selain itu ada juga kisah menarik dari seorang PNS bernama Derek Norotouw (32) yang menjadi mitra sebagai usaha sampingan untuk membantu operasional panti asuhan milik keluarganya. Panti asuhan bernama "Air Mata Mama" yang terletak di Dok 8, Jayapura Utara itu menampung anak yatim piatu dan para lansia untuk tetap mendapatkan kehidupan yang layak.

“Sebelumnya, kami sangat mengandalkan para donatur yang berkunjung ke panti asuhan kami. Kini, kami lebih bisa mandiri dalam mencukupi kebutuhan harian puluhan anak yatim dan lansia yang kami bina di sini,” ujar Derek.

Pengalaman-pengalaman positif yang membantu masyarakat dan Papua untuk memulihkan ekonominya merupakan hasil dari komitmen Grab menyediakan layanan yang setara tidak hanya di kota- kota besar tapi juga menjangkau pelosok lainnya.

“Manfaat dari ekonomi digital tidak boleh hanya dirasakan mereka yang tinggal di kota-kota besar, namun juga harus bersifat menyeluruh dan menjangkau pelosok negeri hingga Timur Indonesia, termasuk Jayapura," ujar Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.

Diharapkan dengan adanya platform digital di bidang transportasi seperti Grab semakin banyak masyarakat yang terbantu baik dari segi mobilitas maupun finansial sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi di Indonesia akibat pandemi COVID-19.

Baca juga: Investasi Gojek di LinkAja percepat target inklusi keuangan

Baca juga: LinkAja raih investasi dari Gojek

Baca juga: Gojek kerja sama dengan e-commerce untuk perkuat layanan logistik
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021