Banjir terus terjadi di sejumlah wilayah dari Sungai Batang Sikabau, Sungai Batahan, Batang Bayang dan Sungai Batang Saman sehingga menimbulkan dampak kerugian besar bagi masyarakat.
Simpang Empat,- (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengharapkan ada solusi mengatasi banjir yang terus terjadi di sejumlah sungai dari pemerintah pusat karena butuh biaya yang cukup besar.

Banjir terus terjadi di sejumlah wilayah dari Sungai Batang Sikabau, Sungai Batahan, Batang Bayang dan Sungai Batang Saman sehingga menimbulkan dampak kerugian besar bagi masyarakat.

"Dengan ada tinjauan langsung dari Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldi ke lokasi itu hendaknya menjadi langkah awal perbaikan kedepannya dengan menyampaikannya ke pemerintah pusat," kata Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Jumat.

Ia mengharapkan melalui Pemerintah Provinsi Sumbar dapat menyampaikan kepada pemerintah pusat kondisi Pasaman Barat ini.
Baca juga: Ratusan rumah terendam banjir di Ujung Gading Pasaman Barat

"Tentu dibutuhkan mitigasi bencana untuk mengatasi bencana banjir melalui sungai itu. Sebab, setiap hujan dilokasi itu akan selalu banjir," katanya.

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy saat mengunjungi Pasamam Barat pada Kamis (11/3) mengatakan mitigasi bencana di Pasaman Barat akan menjadi priorotas, meskipun butuh ratusan miliar untuk itu.

Ia langsung meninjau jalan Pelabuhan Teluk Tapang, irigasi Batang Batahan dan lokasi banjir Batang Sikabau dan Batang Bayang untuk usulan program prioritas tahun 2022.

"Sebentar lagi saya bersama gubernur akan melakukan rapat bersama Kementerian Maritim tentang ini. Jadi, saya ingin melihat langsung ke lokasi, seperti apa Sungai Batang Bayang, Sungai Batahan, Sungai Batang Sikabau. Kita bisa merancang penanganan antisipasi bencana ke depan," ujarnya.
Baca juga: 10 haktare sawah tertimbun material banjir di Talamau Pasaman Barat

Ia menegaskan Pasaman Barat akan menjadi prioritas dalam mitigasi bencana. Memang butuh anggaran ratusan miliar untuk penanganan hal tersebut. Namun, bagaimanapun masyarakat yang terdampak bencana harus ditangani.

"Saat ini kita akui anggaran banyak mengalami rekofusing penanganan COVID-19. Namun, terkait bencana kita juga harus urus, apalagi di beberapa wilayah khusus Pasaman Barat terdampak bencana seperti banjir. Ada juga banjir yang melanda pemukiman dan pertanian yang menelan kerugian setiap saat," katanya.

Anggaran untuk pembangunan tersebut memang tidak sedikit dan APBD tidak akan mampu. Makanya, Ia bersama dengan pemerintah daerah akan berusaha menyampaikan kepada pemerintah pusat.

"Semoga pemerintah pusat bisa mengerti dengan kondisi masyarakat tentang dampak bencana alam itu. Semoga tahun depan 2022 bisa terealisasi itu semua," harapnya.
Baca juga: 3 sekolah di Ranah Batahan Pasaman Barat diliburkan karena banjir

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021