Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR menilai program 400 ribu mobil listrik yang dilakukan konsorsium BUMN masih jauh dari target, karena itu pemerintah memerlukan propaganda yang tidak hanya mengampanyekan jargon mobil ramah lingkungan.

Namun, kata Anggota Komisi VII DPR Alex Noerdin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, juga tentang kemudahan mobil dan motor listrik, lebih efisien, dan lebih nyaman.

"JIka semua itu bisa dilakukan maka dengan sendirinya tidak perlu dipaksa, orang-orang akan pilih itu," ujarnya.
 
Dalam empat tahun ke depan, Indonesia punya target ambisius dalam bidang kendaraan bermotor listrik. Kementerian Perindustrian berupaya mendorong penggunaan mobil listrik hingga 400 ribu unit pada 2025.
 
Angka itu diproyeksikan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 1,4 juta ton sekaligus menghemat konsumsi bahan bakar antara 800 juta liter hingga 5 juta barel, apabila dikonversikan nominalnya mencapai Rp3,5 triliun.


Baca juga: Kemenperin akselerasi pengembangan kendaraan listrik
 
Demi mencapai target tersebut pemerintah kian aktif menarik investor luar negeri untuk membangun pabrik baterai dan mobil listrik di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga memangkas komponen pajak yang menjadi tanggungan konsumen.
 
Anggota Komisi VII DPR Ratna Juwita Sari menyampaikan pemerintah harus melakukan transformasi energi dan menjaga lingkungan hidup melalui penggunaan mobil listrik.
 
Dia menyatakan pemerintah agar tetap memperhatikan bahan baku pembuatan baterai listrik agar kelak dapat menggunakan energi bersih mengingat saat ini mayoritas listrik negara masih menggunakan energi kotor yang bersumber dari PLTU batu bara dan mesin diesel berbahan bakar solar.


Baca juga: RI undang investor global garap kendaraan listrik
 
"Kami berharap pemerintah punya komitmen tegas kalau hasilnya sudah menggunakan green energy berarti pabrikannya juga harus menggunakan green energy," kata Ratna.
 
Meskipun penjualan mobil listrik saat ini terbilang kecil dan belum ada pabrik yang selesai dibangun di Indonesia, Komisi VII DPR tetap optimistis target 400 ribu mobil listrik itu bisa tercapai pada 2025.


Baca juga: Pengamat: Ekosistem kendaraan listrik butuh konsistensi regulasi

Baca juga: Kemenperin: Pemerintah percepat kembangkan industri kendaraan listrik

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021