masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dulu di sekitar Daerah Aliran Sungai Jeneberang khusus di bagian hilirnya karena ada pembukaan pintu air,
Gowa (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gowa, Sulawesi Selatan meminta warga agar tidak beraktivitas sementara di sekitar Sungai Jeneberang setelah pintu air dibuka karena tinggi permukaan air telah melampaui elevasi normal.

Kepala BPBD Gowa, Ikhsan Parawansa di Gowa, Rabu mengatakan, tingginya curah hujan selama beberapa hari itu telah membuat debit air Sungai Jeneberang meningkat secara drastis.
 
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dulu di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang khusus di bagian hilirnya karena ada pembukaan pintu air," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan lainnya seperti Balai Besar Wilayah Sungai Jeneberang (BBWSJ) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait curah hujan tersebut.
Baca juga: Pemkab Gowa minta Sungai Jeneberang diperlakukan dengan bijak

"Saat sudah ada imbau juga dari Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Jeneberang untuk masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sepanjang bantaran sungai dengan kondisi cuaca ekstrim ini," katanya.

Ikhsan menyebutkan saat ini elevasi bendungan Bili-bili sudah berada diangka 99,50 mdp (vol =259.375 juta m3). Angka ini kata Ikhsan sudah melewati batas normal dari Bendungan Bili-bili 99,50 mdp (vol =259.375 juta m3).

"Namun batas-batas ini masih bisa dijaga karena belum sampai pada batas waspada. Ada juga batas waspada elevasi waspada 101,70 mdpl (vol =295.049 juta m3). Elevasi siaga 102,60 mdpl (vol = 310.345 juta m3), elevasi awas 103,30 mdpl (vol =322.516 juta m3)," jelasnya.

Saat ini pihaknya masih terus memantau kondisi Bendungan Bili-bili dan berkorespondensi dengan BBWS Pompengaan Jeneberang. Hanya saja menurut yang tidak bisa terkontrol adalah arus dari Sungai Jenelata. Karena menurutnya belum ada bendungan yang bisa mengatur debit air.

Dirinya berharap agar curah hujan ini bisa segera reda. Menurutnya sesuai dengan prediksi BMKG siang ini curah hujan juga akan menjadi reda yaitu hujan ringan.
Baca juga: JICA-BNPB gelar pelatihan peringatan dini evakuasi banjir sungai

"Kami sendiri sesuai arahan Pak Bupati sudah ada posko. Jadi setiap saat kami stand by 24 jam. Kalau ada kejadian-kejadian kami langsung turun," tambahnya.

Saat dikonfirmasi, Kabid Operasi dan Pemeliharaan SDA BBWS Pompengaan Jeneberang, Rini S. Harun mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan pembukaan pintu pelimpah Bendungan Bili-bili setinggi 2,5 m.

Selain itu, dirinya juga meminta agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar sungai Jeneberang. Apalagi saat ini hilir Sungai Jeneberang berdasarkan pemantauan dari Bendungan Bissua sudah pada elevasi waspada yaitu di angka 31,98 mdpl. Sementara batas elevasi waspada Sungai Jeneberang: 31,79 mdpl.

"Yang tinggi dari sungai Jenelata, sehingga kami menyampaikan kepada masyarakat tidak melakukan kegiatan penyebrangan sungai, menambang, menjala ikan di hilir bendungan Bili-bili dan kegiatan lainnya di muara Sungai Jeneberang," katanya.​​​​
Baca juga: Basarnas Makassar evakuasi jasad di Sungai Jeneberang

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021