NU DKI seperti mobil yang semua mesinnya harus dicek dan diperbaiki menyeluruh.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang juga aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Jazilul Fawaid meminta nasihat sesepuh NU DKI Jakarta K.H. Muhyiddin Ishaq terkait dengan pengembangan dan penguatan NU DKI.

Sebelumnya, Gus Jazil sapaan akrab Jazilul Fawaid menyambangi kediaman K.H. Muhyiddin yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum tersebut di Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (5/3), untuk mempererat tali silaturahim.

"Alhamdulillah, saya diberi kesempatan untuk silaturahmi dengan Kiai Muhyiddin, bertukar pikiran dan meminta nasihat terkait dengan pengembangan dan penguatan NU DKI. Beliau mengibaratkan bahwa NU DKI ini sebagai mobil mogok sehingga harus dilakukan pembenahan dari semua aspek," kata Gus Jazil dalam keterangannya.

NU DKI, menurut dia, seperti mobil yang semua mesinnya harus dicek dan diperbaiki menyeluruh.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Toleransi prasyarat utama sebuah negara

"Dicek kaki-kakinya, termasuk sopirnya, itu saran yang bagus dan saya tidak hanya ingin menjadi sopir, tetapi sekaligus montir, ya, kenek," katanya.

Menurut dia, pesan terpenting Kiai Muhyiddin adalah bagaimana NU DKI ke depan memiliki tenaga yang kuat untuk memberikan kemaslahatan kepada umat.

"Jadi, beliau meminta saya untuk menyambung silaturahmi kepada semua pengurus PCNU DKI dan para tokoh tanpa pandang bulu dalam rangka mengikat dan mengeratkan serta menguatkan tekad untuk membesarkan NU DKI Jakarta. Poin pentingnya di situ," kata Gus Jazil yang juga mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jakarta Selatan itu.

Diakuinya bahwa hal tersebut memang bukan perkara mudah. Namun, dengan aktif melakukan silaturahmi serta membuat perencanaan dan memahami secara bagus, juga memberi arah sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di Jakarta, dia optimistis NU DKI akan lebih baik, utamanya dalam memberikan manfaat untuk masyarakat Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Kiai Muhyiddin juga meminta Gus Jazil agar terus melakukan penguatan empat pilar yang terdiri atas Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD NRI Tahun 1945 sebagai tugas dari Wakil Ketua MPR.

Baca juga: Jazilul Fawaid minta calon Kapolri rangkul pesantren

Terkait dengan munculnya sejumlah nama calon Ketua PWNU DKI Jakarta menjelang pelaksanaan Konferensi Wilayah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (Konferwil PWNU) DKI Jakarta pada bulan April 2021, Kiai Muhyiddin mengungkapkan hal tersebut justru merupakan dinamika yang cukup bagus.

"Saya kira ini bagus ada tokoh nasional yang mau turun untuk ikut mengurus NU DKI. Masalahnya, NU DKI ini kalau tidak diurus dengan baik, akan makin kecil," ucapnya.

Ia mengakui baru kali ini dinamika menjelang pelaksanaan Konferwil PWNU DKI muncul banyak kandidat.

"Dulu-dulu paling satu atau dua calon saja. Kalau sekarang Wakil Ketua MPR mau turun mengurusi NU DKI, itu artinya wibawa NU DKI mulai muncul," katanya.

Diketahui bahwa Gus Jazil berniat maju sebagai calon Ketua PWNU DKI Jakarta. Langkah tersebut diambil karena dia melihat NU DKI Jakarta perlu pembenahan serius.

Sebagai kader yang lama berkiprah di DKI Jakarta, Ketua Ikatan Keluarga Alumni Institut Perguruan Tinggil Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta ini merasa terpanggil untuk ikut membenahi NU di DKI Jakarta.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021