Jakarta (ANTARA) -
Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra mengatakan harmonisasi industri pertahanan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan menjadi lokomotif bagi kemandirian industri pertahanan nasional.
 
Wamenhan mengatakan hal itu dalam sambutannya, pada Rapat Kerja BUMN Industri Pertahanan (Indhan) 2021 di PT Len Industri (Persero), di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
 
Harmonisasi dan kerja sama dalam membangun industri pertahanan nasional sangat penting dilakukan.
 
"Namun kompleksitas permasalahan dan tantangan yang dihadapi industri pertahanan juga membutuhkan keteguhan visi misi bersama antara pemangku kepentingan industri pertahanan dan pengguna yang terkadang tidak rasional," kata Herindra dalam siaran persnya.

Baca juga: Wamenhan sebut pentingnya peningkatan teknologi industri pertahanan
 
Bentuk dorongan pemerintah dalam perkembangan industri pertahanan untuk mencapai kemandirian selaku pemangku kepentingan utama adalah dengan menyiapkan payung hukum sebagai landasan ekosistem industri pertahanan di Indonesia.
 
Pemerintah, dalam hal ini Kemhan RI, BAPPENAS dan Kementerian Keuangan, lanjut dia, meningkatkan anggaran belanja alutsista melalui skema pembiayaan pinjaman dalam dan luar negeri, dengan harapan transformasi "spending to investment" akan tercapai lebih cepat.
 
"Peningkatan ini diharapkan menjadi stimulus positif terhadap peningkatan kemandirian industri pertahanan guna pemenuhan kebutuhan pengguna," kata mantan Danjen Kopassus ini.
 
Acara yang juga dihadiri Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury ini dilanjutkan dengan peninjauan langsung fasilitas produksi PT Len Industri (Persero).

Baca juga: Indonesia harus tingkatkan teknologi dan kemampuan industri pertahanan
 
Rapat kerja yang dilaksanakan setelah agenda kunjungan tersebut, mengusung tema "Mewujudkan Kemandirian Pertahanan Indonesia dan Peningkatan Operational Excellence melalui Konsolidasi BUMN Industri Pertahanan", menghadirkan Direksi kelima BUMN Indhan PT Len Industri (Persero), PT Dirgantara Indonesi (Persero), PT Pindad (Persero), PT PAL Indonesia (Persero) dan PT Dahana (Persero).
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Len Industri, Bobby Rasyidin dalam keterangan resminya selaku Ketua Organizing Committee BUMN Indhan mengatakan, alasan dibentuknya Holding BUMN Indhan ini antara lain adalah untuk memperkuat struktur permodalan, meningkatkan daya saing, penciptaan ekosistem dan penciptaan nilai (value creation), serta peningkatan efisiensi operasional setiap anggota BUMN industri pertahanan.
 
Rapat kerja tersebut antara lain membahas bagaimana masterplan BUMN industri pertahanan, roadmap pembentukan holding, roadmap strategis holding 2020-2024, dan juga model operasi pasca holding dapat terbentuk.

Baca juga: Kementerian BUMN rombak susunan Direksi Len Industri

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021