Alhamdulillah implementasi khususnya konsep belajar merdeka versi UMI sudah kami lakukan
Makassar (ANTARA) -
Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Provinsi Sulawesi Selatan memadukan konsep program merdeka belajar dari Mendikbud dan internal kampus yang telah lebih dulu dijalankan di perguruan tinggi itu.
 
Wakil Rektor I Dr Hanafi Ashad MT di Makassar, Jumat, mengatakan konsep merdeka belajar ala UMI ada empat yakni pembinaan kewirausahaan, kemampuan ilmu dan teknologi, kemampuan bahasa asing serta menyangkut kepemimpinan.

Baca juga: Konsorsium iHiLead dukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
 
"Empat konsep ini sudah kami jalankan. Setelah adanya program kampus merdeka, merdeka belajar yang berisi 8 kunci, kemudian kami padukan dan sudah diimplementasikan," ujarnya.
 
Ia menjelaskan, untuk proyek magang kepada mahasiswa, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan termasuk BUMN yakni Semen Tonasa dan Pelindo IV Makassar.

Baca juga: Kampus Merdeka dan upaya penanganan COVID-19
 
Pihaknya dalam program magang ini memberikan waktu sekurangnya enam bulan atau satu semester bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan secara langsung.
 
Begitupun juga dengan proyek kemanusiaan yang juga masuk poin kampus merdeka dan merdeka belajar Kemendikbud, juga sudah rutin dilakukan khususnya kepada para tim relawan FTI UMI yang sigap membantu ketika ada kejadian bencana alam.

Baca juga: Timba ilmu, Kemendikbud terjunkan mahasiswa ke desa via Kampus Merdeka
 
UMI juga terus mengarahkan mahasiswa menciptakan produk. Bahkan kalau perlu setelah selesai (lulus) dia sudah punya usaha dan sudah punya nama brand.
 
Selanjutnya UMI memiliki keunggulan dalam pengembangan pedesaan di Indonesia berdasarkan pengalaman membina 35 desa di Kawasan Timur Indonesia sejak tahun 1985.
 
Seluruh desa binaan awalnya adalah desa tertinggal dan satu diantaranya yakni Desa Wiringtasi Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang.
 
"Alhamdulillah implementasi khususnya konsep belajar merdeka versi UMI sudah kami lakukan," jelasnya.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021