Seoul (ANTARA) - Otoritas Korea Selatan pada Rabu mengaku sedang menyelidiki kematian dua orang, dengan penyakit bawaan, yang meninggal beberapa hari setelah menerima vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Pasien panti jompo berusia 63 tahun dengan penyakit cerebrovascular, mengalami gejala seperti demam tinggi, usai divaksin empat hari lalu, menurut direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KCDA) Jeong Eun-kyeong saat konferensi pers.

Pasien lantas dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar pada Selasa, namun meninggal setelah mengalami gejala keracunan darah dan pneumonia, Kantor Berita Yonhap memberitakan.

Seorang pasien panti jompo lainnya, yang berusia 50an dan memiliki riwayat penyakit jantung dan diabetes, meninggal pada Rabu setelah mengalami berkali-kali serangan jantung, usai divaksin sehari sebelumnya, katanya.

KCDA mengaku sedang menyelidiki penyebab kematian tersebut, tanpa mengonfirmasi hubungan kausal apa pun dengan vaksin tersebut. KCDA sebelumnya mengatakan bersedia memberikan kompensasi lebih dari 430 juta won (sekitar Rp5,4 miliar) untuk kematian yang disebabkan oleh vaksin COVID-19.

"KCDA sedang mengadakan survei epidemiologi dengan otoritas setempat yang relevan... guna mengonfirmasi kaitan apa pun dengan vaksinasi," kata Jeong.

Juru bicara AstraZeneca di Seoul mengatakan pihak perusahaan tidak berkomentar mengenai hal itu.

Jeong mencatat bahwa tidak ada kasus kematian yang disebabkan lantaran menerima vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca atau Pfizer/BioNTech. Akan tetapi, pihaknya meminta masyarakat agar melakukan vaksinasi ketika mereka dalam kondisi sehat.

KCDA menyebutkan bahwa dari mereka yang telah menerima vaksin COVID-19, 207 di antaranya mengalami kejadian buruk, termasuk tiga kasus reaksi elergi parah, yang dikenal sebagai anafilaksis.

Korea Selatan mulai menggelar vaksinasi pekan lalu. Hingga Selasa malam (2/3) tercatat 85.904 orang telah menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca dan 1.524 orang telah mendapat suntikan Pfizer, menurut pernyataan KCDA.

Negeri Gingseng itu melaporkan 444 kasus baru COVID-19 pada Selasa, naik dari 344 kasus sehari sebelumnya, sehingga totalnya menjadi 90.816 kasus dengan 1.612 kematian.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021