KKI 2021 kembali hadir kali ini bagian dari upaya BI dalam mendukung bangga buatan produk Indonesia dan berwisata di dalam negeri
Pontianak (ANTARA) - Ajang Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang kembali digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Barat pada 2021, mengangkat eksotisme atau keistimewaan produk UMKM serta destinasi wisata Kota Pontianak.

"KKI 2021 kembali hadir kali ini bagian dari upaya BI dalam mendukung bangga buatan produk Indonesia dan berwisata di dalam negeri dan di Kalbar sendiri kita angkat eksotisme atau keistimewaan Pontianak," ujar Kepala KPw BI Kalbar, Agus Chusaini saat membuka acara KKI  2021 di Dekranasda Kota Pontianak, Rabu.

Agus menjelaskan kembali hadirnya KKI tidak terlepas dari antusiasme pelaku usaha dan pemerintah dan upaya BI dalam memajukan ekonomi Indonesia melalui UMKM. Kota Pontianak menurutnya, memiliki eksotisme tersendiri dari produk UMKM dan destinasi wisatanya.

"KKI hadir untuk mendedikasikan kebijakan dan pengembangan UMKM. BI memiliki binaan dan dengan saranan kegiatan ini kita menampilkan binaan yang telah kita dampingi. Dedikasi ini terus kita sebarluaskan termasuk soal eksotisme UMKM dan destinasi wisata Pontianak," jelas dia.

Ia menjelaskan peran strategis UMKM tidak perlu lagi dipertanyakan karena sudah menjadi bagian penggerak ekonomi. Untuk pembinaan perlu perhatian semua pihak baik pemerintah, swasta dan termasuk dari BI.

"BI telah melakukan program pembinaan. Nah, untuk KKI itu bentuk pengenalan hasil binaan. Sejak 2017 tema yang kita angkat berbeda mulai kuliner, go digital dan produk UMKM dan lainnya," jelas dia.

Saat pandemi COVID-19, UMKM satu di antara yang terpukul dampak wabah tersebut. Namun ia menyakini meski paling terdampak, UMKM bisa bangkit dan itu perlu dukungan dan dorongan semua pihak.

"UMKM itu kalau jatuh, bisa bangkit lagi. Meski begitu harus kita dukung untuk bangkit," jelas dia.

Pihaknya mencatat sejumlah kendala yang dihadapi pelaku UMKM saat ini yakni masih belum berkelanjutan produk yang dihasilkan. Kemudian pembukuan pendapatan dan pengeluaran yang masih tidak disiplin. Sehingga urusan bisnis dan kebutuhan rumah tangga tercampur dan tidak tercatat dengan baik.

"Dengan persoalan yang ada, kita berkomitmen dalam memajukan daerah dan pelaku UMKM serta destinasi wisata Kota Pontianak," ucapnya.

Baca juga: Jumlah pelaku usaha mikro di Kalbar meningkat selama pandemi
Baca juga: Produk UMKM Kalbar ludes terjual saat pameran di Sarawak
Baca juga: Sukseskan kampanye Karya Kreatif Indonesia, BI perkuat penggunaan QRIS

Pewarta: Dedi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021