Mamuju (ANTARA) - Menkes minta Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat membangun rumah sakit khusus COVID-19, kata Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris.

"Pemerintah terus berupaya menangani dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Sulbar terus berjalan. Kali ini, upaya itu akan diwujudkan melalui pembangunan Rumah Sakit Khusus COVID-19," kata Muhammad Idris, di Mamuju, Jumat.

Rumah sakit khusus COVID-19 itu akan dibangun di lahan seluas dua hektare dengan kapasitas 120 tempat tidur.

"Kita bersyukur rumah sakit khusus COVID-19 yang keenam akan dibangun di Sulbar dan pemerintah pusat menginginkan rumah sakit itu segera rampung, selesai sebelum Ramadhan," tutur Muhammad Idris.

Baca juga: Pusdatina: Total 7.947 pasien sembuh dari COVID-19 di Sulteng

Baca juga: Kasus COVID-19 pascagempa di Sulbar meningkat drastis


Terkait lokasi pembangunan, kata dia, akan dibahas lebih lanjut.

Karena tambahnya, masih terdapat perbedaan pandangan antara pihak BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan Menteri Kesehatan.

Pihak BNPB kata Sekprov, memilih di Kecamatan Malunda Majene sementara Menteri Kesehatan lebih mempertimbangkan rumah sakit COVID-19 Sulbar sebaiknya dibangun tidak jauh dari rumah sakit umum yang berada di Kabupaten Mamuju.

"Pemprov Sulbar diharapkan dapat mencari waktu tepat dalam rangka membahas ini dengan mengikutkan unsur terkait yaitu Kementerian Kesehatan, BNPB, Kementerian Pekerjaan Umum serta Pemerintah Provinsi Sulbar sendiri," ujar Muhammad Idris.

Usai gempa bumi berkekuatan 5,9 dan 6,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene pada 14 dan 15 Januari 2021, kasus positif COVID-19 di Provinsi Sulbar mengalami lonjakan yang cukup signifikan.

Hingga Kamis (25/2) sebanyak 5.197 orang dinyatakan positif, sebanyak 3.588 orang diantaranya telah dinyatakan sembuh sebanyak 1.355 orang masih dalam proses isolasi mandiri dan 101 orang meninggal dunia.

"Menteri Kesehatan ingin agar Sulbar juga memiliki rumah sakit khusus COVID-19. Jika wabah ini sudah berlalu rumah sakit itu bisa dialihkan menjadi pusat pelayanan kesehatan warga," ujar Muhammad Idris.*

Baca juga: 34 pasien COVID-19 di Sulteng dinyatakan sembuh

Baca juga: 136.957 penyintas bencana gempa Sulbar terima manfaat dari PMI

Pewarta: Amirullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021