Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan syarat agar pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu melebihi prediksi dari lembaga-lembaga keuangan internasional yang sebesar 4-5 persen pada tahun 2021.

“Syaratnya sederhana, energi bangsa harus bersatu, harus fokus untuk menangani krisis kesehatan dan mendongkrak pertumbuhan yang berkualitas,” kata Presiden Jokowi secara virtual di CNBC Indonesia Economy Outlook 2021 dipantau di Jakarta, Kamis.

Lembaga-lembaga keuangan internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia (WB) dan Organisasi Kerja Sama Pembangunan Ekonomi Dunia (OECD), kata Presiden Jokowi, telah memprediksi bahwa ekonomi Indonesia mampu tumbuh di kisaran 4-5 persen pada tahun ini, setelah terkontraksi hingga minus 2,07 persen pada 2020 akibat tekanan pandemi COVID-19.

Baca juga: Presiden: RI beruntung, sejak awal sudah bergerak dapatkan vaksin

Kunci pemulihan ekonomi Indonesia, kata Presiden, adalah kemampuan bangsa dalam disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan serta melaksanakan kebijakan 3T yakni test (pengujian), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan).

Kedua prinsip kebijakan itu harus dioptimalkan guna menekan tingkat penularan COVID-19 agar pandemi segera berlalu.

Di saat yang sama, pemerintah juga sedang menggelar besar-besaran vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).

Di Asia, ujar Presiden, Indonesia termasuk dalam negara yang terdepan untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19.

“Kita harus bekerja keras untuk peroleh vaksin yang sedang diperebutkan oleh negara-negara di seluruh dunia,” ujar dia.

Baca juga: Presiden tekankan pentingnya kerja sama antarnegara tangani pandemi

Untuk mengatasi pandemi COVID-19 agar pemulihan ekonomi terus bergulir, Presiden mengatakan vaksinasi terus berjalan dan kini sedang dilakukan terhadap petugas publik yang secara langsung melayani masyarakat.

“Saya harapkan partisipasi dari seluruh pihak untuk mendukung vaksinasi ini. Indonesia harus segera aman dari COVID-19, dan kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita termasuk berada di barisan yang terdepan dalam menangani krisis yang melanda seluruh dunia ini,” ujar Presiden.

Untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, pemerintah mengalokasikan anggaran dari APBN 2021 sevesar Rp372 triliun. Anggaran itu untuk membiayai program-program seperti bantuan sosial, Program Keluarga Harapan (PKH), subsidi gaji, kartu prakerja, program padat karya, bantuan produktif untuk UMKM, relaksasi restrukturisasi pinjaman perbankan, keringanan pajak dan kemudahan-kemudahan untuk memulihkan ekonomi.

“Kecepatan dalam proses penanganan krisis kesehatan ini juga selaras dnegan pemulihan ekonomi nasional,” tukas Presiden Jokowi.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021