Jadi, tidak benar jika bantuan bibit ikan Semah dibilang tidak jelas, bahkan sebenarnya Kades Tanjung Lokang mengetahui itu, ikan Semah dan kolam sampai saat ini masih ada
Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) -
Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Desa Tanjung Lokang, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat M Arifin menegaskan bahwa pokmas menerima bantuan bibit ikan Semah dari pihak Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (TNBKDS).
 
"Jadi, tidak benar jika bantuan bibit ikan Semah dibilang tidak jelas, bahkan sebenarnya Kades Tanjung Lokang mengetahui itu, ikan Semah dan kolam sampai saat ini masih ada," kata M Arifin, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa.
 
Ia menjelaskan bantuan bibit ikan Semah itu diterima pada 2020 sebanyak 1.000 ekor, namun saat itu kolam tidak ada pagarnya sehingga ikan Semah tersebut banyak yang hilang, dan sampai saat ini masih tersisa sekitar 300 ekor.
 
Menurut dia jika ada yang mengatakan bantuan ikan Semah tidak ada yang mengetahui tentu adalah hal yang mustahil karena memang penduduk Tanjung Lokang itu hanya sekitar 80 lebih rumah.
 
" Memang ada beberapa orang yang tidak suka dengan kehadiran TNBKBDS, tetapi bukan semua masyarakat, justru masyarakat terbantu dengan adanya TNBKKDS, ada pembangunan listrik, air bersih, termasuk juga pemberdayaan masyarakat melalui bantuan kelompok masyarakat," kata Arifin.
 
Dirinya bersama masyarakat yang lain tidak ingin dianggap masyarakat yang menolak program pemerintah dan menyatakan program TNBKKD gagal total.
 
"Kami masyarakat yang merasakan dan saya yang ikut mengelola bantuan bibit ikan Semah, jadi kenapa ikan Semah itu dibilang tidak ada," kata M Arifin.
 
Kepala Balai Besar TNBKDS Kapuas Hulu Arief Mahmud mengatakan bantuan bibit ikan Semah itu diperuntukan kepada pokmas dengan anggaran sebesar Rp50 juta.
 
Dari dana tersebut, kata Arief, tidak hanya untuk bibit ikan, tetapi untuk pakan ikan, pembuatan pagar kolam dan keperluan pokmas tersebut dalam mengelola bibit ikan Semah.
 
" Bantuan bibit ikan Semah di Desa Tanjung Lokang itu untuk dua kelompok masyarakat di dusun yang berbeda, semua sudah diterima masyarakat dan hidup di kolam," katanya menegaskan.
 
Arief mengungkapkan bahwa petugas TNBKDS selalu berupaya berbaur dengan masyarakat, melakukan sosialisasi dan memediasi setiap program yang akan dilaksanakan, bahkan dengan cara mendatangi rumah warga.
 
"Saya sudah sering kali ingin silahturahmi dan bertemu dengan Kades Tanjung Lokang, sampai-sampai saya menginap empat hari di Tanjung Lokang, namun lades tidak pernah mau ditemui, sosialisasi juga sering kami lakukan," kata Arief Mahmud.
 
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Lokang Martinus Yunida ketika audensi masyarakat adat Punan Huvongan di Gedung DPRD Kapuas Hulu, Senin (22/2) 2021) mempertanyakan keberadaan bantuan bibit ikan Semah.
 
"Program dari TNBKDS banyak tidak jelas, contohnya pengadaan bibit ikan Semah dan pembangunan Kantor Resort TNBK di Tanjung Lokang juga tidak disosialisasikan kepada masyarakat," kata Martinus.

Baca juga: TNBKDS kirim 18 putra daerah sekolah kehutanan gratis

Baca juga: ikan semah dan botia diminati luar negeri

Baca juga: Pemerintah diminta jelaskan tapal batas TNBK

Baca juga: KPH: Oknum aparat diduga terlibat "illegal logging" Kapuas Hulu


 

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021