jangan biarkan harimau itu membuat perlintasan melalui perkampungan
Simpang Empat,- (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat memastikan harimau sumatera yang melintasi perkampungan di Pagaran Tanjung Botung atau Batang Lubu Nagari Koto Nopan Rao Utara Kabupaten Pasaman beberapa hari lalu ada dua ekor.

"Berdasarkan jejak harimau itu maka dipastikan ada dua ekor harimau. Satu induk dan satu ekor lagi anak," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar Khairi Ramadhan, Sabtu.

Ia mengatakan berdasarkan kajian kami setelah turun langsung ke lokasi harimau tu melintas ke daerah itu karena mengubah jalur perlintasannya dari satu bukit ke bukit lainnya.

"Kebetulan antara satu bukit dengan bukit lainnya ada sebuah perkampungan warga sebanyak 14 kepala keluarga," katanya.

Baca juga: KEE Sumsel diprioritaskan untuk pelestarian harimau dan gajah
Baca juga: Dua bayi harimau putih di Pakistan kemungkinan tewas karena COVID-19


Menurut dia, di dekat perbukitan itu ada jalan dan ada turunan semak belukar menuju sebuah sungai.

Diduga harimau itu menyeberangi sungai dan masuk perkampungan sebelum menuju perbukitan satunya lagi.

"Pada Senin (15/2) saat sejumlah warga menuju ke sungai pada pagi hari itulah warga dikejutkan dengan auman harimau," ujarnya.

Mendengar auman harimau, warga ketakutan dan berlarian menuju ke rumah masing-masing. Setelah itu ada warga yang mendekat ke sungai dan melihat ada jejak harimau.

Mendapatkan informasi itu maka BKSDA langsung ke lokasi dan melihat jejak harimau itu. Mereka memastikan itu adalah harimau sumatera.

Pihaknya langsung memberikan edukasi bagaimana langkah mengusir harimau itu agar tidak menempuh jalur perlintasan baru itu.

"Kita juga meninggalkan meriam karbit yang nantinya akan dibunyikan setiap hari sebagai langkah pengusiran harimau agar tidak masuk perkampungan," sebutnya.

Baca juga: Dua Harimau yang lepas dari Sinka Zoo berhasil diamankan
Baca juga: BKSDA Kalbar: Petugas tak tidur 36 jam untuk menangkap harimau lepas


Ia mengajak masyarakat di kampung itu dapat melakukan pengusiran dengan membunyikan meriam karbit itu beberapa hari ke depan menjelang magrib sampai menjelang isya dan habis shubuh.

"Terpenting sekali jangan biarkan harimau itu membuat perlintasan melalui perkampungan itu. Informasinya memang dahulunya di daerah itu ada harimau," katanya.

Hingga saat ini baru satu ekor anjing lepas yang dimakan harimau itu. Tidak ada tanda hewan ternak yang dimakan.

Ia berharap kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada terhadap harimau yang diduga sudah masuk kampung itu.

Baca juga: BKSDA: Kondisi anak harimau terjerat di Aceh makin membaik
Baca juga: Anak harimau sumatera yang kena jerat dilepas ke hutan Gunung Leuser

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021