Jakarta (ANTARA) - Menyambut Hari Peduli Sampah Nasional, Frisian Flag Indonesia (FFI) menghadirkan sedotan kertas pada rangkaian produk susu siap minum rendah lemaknya, bersama dengan kampanye #JagaGiziJagaBumi.

Langkah ini, menurut perusahaan, adalah sebuah ajakan bagi generasi muda untuk memulai perubahan kecil, guna memberi dampak pada kelestarian bumi sekarang, dan di masa datang.

"Melalui inisiatif ini, FFI mengajak masyarakat untuk terus menjaga pemenuhan gizi harian, sekaligus menjaga kelestarian bumi, dimulai dari penggunaan sedotan kertas - sehingga dapat turut berkontribusi dalam menyelamatkan hingga 10 ton limbah plastik per tahun," kata Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro melalui jumpa media virtual, Jumat (19/2).

Andrew menambahkan, untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen, sedotan kertas yang kami produksi juga telah melalui uji pangan, food grade certified dan bebas gluten alergen.

Material yang dipilih menggunakan bahan yang ramah lingkungan, dapat didaur ulang (recylceable) dan telah mendapat sertifikasi FSC (Forest Stewardship Council).

Lebih lanjut, FFI juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara baru menikmati susu dengan menggunakan sedotan kertas. FFI memperkenalkan langkah rekomendasi 4S; yaitu Sedotan dikeluarkan, tanpa mencopot plastik pada kemasan, Susu dihabiskan, Sedotan dimasukkan kembali ke kemasan agar tidak tercecer, dan Sampah dibuang di tempatnya.

Langkah rekomendasi ini dihadirkan untuk memberikan pengalaman baru menikmati susu, serta memberikan kemudahan lebih dalam proses pemilahan dan pengolahan sampah setelah susu selesai dikonsumsi.

Andrew berharap, inisiatif Frisian Flag Indonesia dalam melibatkan produsen, regulator, dan generasi muda dapat memulai perubahan baik untuk lingkungan.

"Kehadiran kebaikan sedotan kertas pada produk susu cair siap minum rendah lemak kami menjadi langkah awal perusahaan dalam menghadirkan produk dan kemasan yang lebih ramah lingkungan," kata Andrew.

"Ke depan, inisiatif ini akan terus kami lanjutkan dan kami perkuat, guna mewujudkan komitmen 100 persen kemasan yang dapat didaur ulang pada 2025 mendatang," pungkasnya.


Baca juga: KLHK: Generasi muda garda terdepan pelestarian lingkungan

Baca juga: Praktisi: Regulasi kuat perlu untuk pengelolaan sampah dorong ekonomi

Baca juga: Sprite hadir dengan botol jernih ramah lingkungan

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021