Kami ingin memberikan layanan yang lebih baik lagi dalam memenuhi kebutuhan petani. Dan kuncinya terletak pada bagaimana kita membina hubungan yang baik dengan para distributor dan pemilik kios
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan program Customer Centric Model (CCM) dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan.

Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu menyampaikan melalui program itu perusahaan berusaha memperkuat kemitraan dengan distributor dan kios selaku pihak yang dekat dengan konsumen.

"Kepada distributor, kios, dan seluruh mitra usaha Pupuk Indonesia Grup, kami mengucapkan terima kasih atas hubungannya selama ini. Kami harap hubungan itu tidak berkurang dan insya Allah akan meningkat lagi, dan mari kita bersama-sama untuk bisa melaksanakan program CCM ini dengan baik," ujarnya.

Program CCM yang diluncurkan di Kantor Pupuk Kujang, Cikampek, Jawa Barat itu, ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan, terutama petani sebagai pelanggan utama dengan memperkenalkan produk-produk ritel Pupuk Indonesia Grup yang sesuai dengan kebutuhan pertanian.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal mengungkapkan sesuai dengan proses transformasi di Pupuk Indonesia Grup, program ini adalah salah satu inisiatif strategis yang menjadi pilar transformasi tersebut.

"Perusahaan harus mengubah mindset, dari yang semula production centric, menjadi customer centric," katanya.

Perusahaan, lanjut dia, dituntut untuk lebih peka terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan, khususnya para end user, yaitu petani, baik itu untuk tanaman pangan, hortikultura maupun komoditas lainnya.

Gusrizal menyampaikan, Pupuk Indonesia berharap dapat lebih baik lagi menjangkau dan menyentuh pelanggan, yaitu para petani, melalui program CCM.

"Kami ingin memberikan layanan yang lebih baik lagi dalam memenuhi kebutuhan petani. Dan kuncinya terletak pada bagaimana kita membina hubungan yang baik dengan para distributor dan pemilik kios. Riset membuktikan bahwa peran distributor dan kios sangat penting dalam membantu petani menentukan pilihan kebutuhan pupuk dan input lainnya," paparnya.

Pada 2020 lalu, disampaikan, pilot project program CCM telah dilaksanakan di empat Kabupaten, yakni Batu, Lamongan, Indramayu, dan Sukabumi.

Selanjutnya, selama tahap pertama CCM pada 2021, program CCM direncanakan untuk diadakan di 85 kabupaten dan kota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pilot project program CCM telah menunjukkan hasil yang positif, yakni adanya pertumbuhan penjualan yang mencapai signifikan.

Pertumbuhan itu terjadi berkat sejumlah inisiatif yang dilakukan oleh produsen, distributor, dan kios, seperti program direct reward, insentif untuk kios, product knowledge bagi petani, pengecer, dan salesman distributor, branding kios, dan ketersediaan produk.

Selain itu, melalui skema CCM penjualan produk pupuk nonsubsidi yang sebelumnya masih terkonsentrasi di wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat akan semakin merata ke seluruh wilayah Indonesia.

Ke depannya, melalui program CCM perusahaan berencana membangun distributor excellence, memperkuat hubungan dengan distributor, kios dan petani, membangun kolaborasi, membangun digitalisasi yang terintegrasi, menciptakan pelayanan yang unggul serta memberi tanggapan cepat saat muncul kendala.

Baca juga: Peduli usaha kecil, Pupuk Indonesia Grup gaet 2.030 UMKM di tahun 2020
Baca juga: Pupuk Indonesia dukung aparat usut penyelewengan pupuk bersubsidii
Baca juga: Antisipasi kekurangan, Pupuk Indonesia perkuat stok pupuk nonsubsidi

Pewarta: Zuhbi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021