Sudah banyak ABK WNI yang mengalami masalah karena tidak mempelajari betul status pekerjaan dan kontrak serta negara yang dituju, sehingga ABK WNI mengalami kerugian material bahkan mental. Oleh karena itu, pandai-pandailah memilih agen di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Panama City membantu memulangkan 13 anak buah kapal (ABK) WNI yang bekerja di Kapal Playa Muiño Vello milik perusahaan Spanyol, Stella Maris de Bueu S.L., dari Panama ke Indonesia.

Duta Besar RI untuk Panama Sukmo Harsono pada Senin (15/2) mengantarkan 13 ABK WNI tersebut untuk kembali ke Tanah Air dari Bandara Internasional Tocumen, Panama, menurut keterangan KBRI Panama City yang diterima di Jakarta, Selasa.

Para ABK WNI menggunakan pesawat Iberia Airlines menuju Madrid, Spanyol, dan dilanjutkan dengan Qatar Airways dari Doha, Qatar, menuju Jakarta dengan jadwal ketibaan pada 17 Februari 2021. Seluruh biaya perjalanan ditanggung oleh pihak perusahaan.

Dubes Sukmo menyampaikan pesan bagi para ABK WNI tersebut untuk senantiasa hati-hati dan mengikuti aturan dalam bekerja maupun bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di Indonesia dan hati-hati memilih perusahaan.

"Sudah banyak ABK WNI yang mengalami masalah karena tidak mempelajari betul status pekerjaan dan kontrak serta negara yang dituju, sehingga ABK WNI mengalami kerugian material bahkan mental. Oleh karena itu, pandai-pandailah memilih agen di Indonesia dan perusahaan di negara tujuan," katanya.

Dia selanjutnya menyampaikan bahwa KBRI Panama City belum lama ini menyelenggarakan pertemuan koordinasi virtual antara Perwakilan RI di wilayah Amerika Latin dan Karibia dengan kementerian/lembaga terkait di Pusat dalam upaya meningkatkan pelindungan bagi ABK WNI.

"Pertemuan ini digagas oleh KBRI Panama City dan dilakukan demi semakin meningkatkan koordinasi dan upaya pelindungan oleh negara
kepada ABK WNI," kata Dubes Sukmo.

Dalam pertemuan tersebut, salah satu ABK juga menyampaikan pengalamannya saat diberangkatkan dari Jakarta pada Februari 2020, dimana ia dipaksa membayar sejumlah uang kepada petugas di bandara dengan dalih karena ketidaklengkapan dokumen. Pemberian uang itu pun dilakukan secara tersembunyi atau tidak resmi.

Terkait hal itu, Dubes Sukmo dan Konselor Perlindungan WNI KBRI Panama City Rheinhard Sinaga melakukan pemeriksaan terhadap dokumen ABK dimaksud, dan ternyata dokumennya sudah lengkap.

"Jangan mau memberikan uang kepada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Kalau dokumen sudah lengkap, tidak alasan bagi pihak-pihak tertentu di bandara meminta uang," jelas Dubes Sukmo.

Dalam pemeriksaan KBRI Panama City, sempat diketahui bahwa surat perjalanan yang dikeluarkan oleh KBRI Panama City, yang seharusnya dibawa oleh para ABK, ternyata belum diberikan kepada semua ABK WNI oleh agen di Panama.

Terkait situasi itu, konsuler perlindungan WNI dan staf KBRI Panama City segera berkoordinasi kepada pihak agen sehingga surat perjalanan pun dapat diberikan kepada 13 ABK WNI tersebut di bandara untuk dibawa dalam perjalanan ke Tanah Air.

Saat mengantarkan para ABK WNI tersebut ke bandara, Dubes Sukmo juga membagikan makanan, masker, dan hand sanitizer untuk dibawa oleh mereka dalam perjalanan.

Sementara konselor perlindungan WNI KBRI Panama City memastikan semua ABK WNI itu membawa dokumen lengkap dalam perjalanan ke Indonesia.

"Sampai saat ini, sudah sekitar 450 ABK WNI berhasil dibantu repatriasinya oleh KBRI Panama City sejak pandemi COVID-19 terjadi pada Maret 2020 lalu di Panama," kata Rheinhard.

Dalam setiap upaya membantu pemulangan ABK WNI, KBRI Panama City senantiasa berkoordinasi intensif dengan pihak-pihak terkait di Panama maupun otoritas di Jakarta.

 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021